Persiapan Embarkasi
Masih Proses Persiapan Embarkasi Antara di Riau

Ilustrasi. (Foto: Sigapnews/ist)
Sementara rencana keberangkatan Calon Jemaah Hajui (CJH) Provinsi Riau sudah semakin dekat yaitu dimulai tanggal 16 Juli 2018 ini, artinya hanya tersisa sekitar empat bulan lagi. Ini jadi pertanyaan besar, apakah terwujudnya embarkasi antara di tahun 2018 ini batal kembali?. Mengingat persiapan fasilitas Rusunawa yang 'disulap' dijadikan sebagai asrama masih dalam proses pengerjaan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau melalui Kepala Seksi (Kasi) Sistim Informasi Haji dan Umroh, Asril saat dikonfirmasi di ruang kerjanya mengakui kalau persiapan segala fasilitas terutama Rusunawa yang ada di belakang gedung DPRD Riau masih sedang dikerjakan oleh Pemprov.
"Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Gubernur sebelumnya, semua fasilitas yang dibutuhkan itu akan rampung pada bulan April ini. Kita tunggu saja, mudah-mudahan hal ini terealisasi tepat waktu. Setelah itu kita sampaikan pada Pusat untuk pengecekan di lapangan dan dikaji apakah layak atau tidak dibukanya embarkasi antara di Riau," sebutnya, Selasa (27/03).
Sementara saat disinggung mengenai fasilitas yang perlu dilengkapi di Rusunawa sehingga jadi asrama haji, Asril menyebutjan, di Rusunawa itu harus ada ruang kedatangan jemaah, masjid, ruang bagasi dan ruang makan. "Inilah yang harus disiapkan semua," sebutnya lagi sembari mengakui kalau batas layak atau tidaknya harus sudah diketahui awal April.oj
Kemudian dikonfirmasi lagiengenai apakah Kemenag optimis atau tidak embarkasi antara ini terwujud di musim haji tahun 2018 ini drngan melihat kondisi di lapangan saat ini, Asril mengakui kalau pihaknya agak-agak pesimis. Pasalnya hingga saat ini belum lagi ada persetujuan dari Pusat melalui cek fisik yang dilakukan oleh Tim yang dibentuk.
"Namun demikian, apapun yang bakal yang terjadi, katakanlah batal terwujudnya embarkasi antara, Kemenag tetap sudah siap melsyani keberangkatan CJH dengan pelayanan yang optimal. Apalagi ini sudah kegiatan rutin tahunan, jadi Kemenag sudah terbiasa. Apakagi kalau dikabulkan barkasi antara, akan sedikit mempersimpel tugas," akunya.
Disampaikan juga, kalau embarkasi antara terwujud segala persiapan dokumen bisa dilakukan di asrama di Pekanbaru. Bahkan menginappun tidak perlu lagi di Batam tapi cukup di Pekanbaru. Ke Batam hanya sebagai transit saja pindah ke pesawat yang ukuran besar. Tapi kalau tidak, semuanya harus dibawa ke Batam.
"Jadi kalau embarkasi antara, segala persiapan dokumen haji dipersiapkan di Pekanbaru. Baik itu berupa paspor, gelang tanda, buku kesehatan dan identitas lainnya. Termasuk madalah pemeriksaan barang-barang bawaan dari CJH. Apakah bawaan itu aman atau tidak, ada yang berbahaya atau tidak oleh Bea Cukai," sebutnya lagi.
Saat dikonfirmasi mengenai proses persiapan pelaksanaan CJH 2018 yang sudah dilakukan saat ini, diakui Asrl lagi sudah melakukan prose pbuatan paspor CJH, persiapan buku kesehatan dan pelaksanaan manasik haji. "Kita tetap siapkan administtasi ini, apapun keputusannya nanti. Terwujud embarkasi antara atau tidak.
"Kita tetap lakukan petsiapan kebetangkatan jaah. Apalagi waktu sudah srmakin dekat. Untuk kuota tetap 5.030 orang termaduk petugas hahi. Sementara untuk biaya haji tahun 2018 sedikit mengalami kenaikan dari tahun lalu yaitu sekitar Rp 32.500.000 (tiga puluh dua juta lina ratus ribu rupiah). Tahun palu hanya sekitar Rp 32.150.000 (tiga puluh dua juta seratus lima puluh rivu rupiah). (*)
Liputan: Brian.
Editor : Brian
Editor :Tim Sigapnews