Terbengkalai 8 Tahun, di Gedung Ini Sering Ditemukan Alat Kontrasepsi dan Botol Minuman

Suasana Gedung Empat Jenis milik Pemkab Kerinci yang berada di Kota Sungai Penuh, Jumat (21/7/2017). (Photo: Sigapnews/Ardani)
Pantauan www.sigapnews.co.id pada Jumat (21/7/2017) gedung tampak tidak terawat, rumput yang tumbuh di halaman gedung sudah menjalar tinggi. Bagian gedung juga sudah retak.
Menurut masyarakat setempat gedung tanpa penghuni dan penerangan tersebut kerap menjadi tempat maksiat orang tak dikenal pada malam hari.
Selain menjadi tempat maksiat warga juga sempat melihat di dalam maupun diluar gedung dijadikan lokasi pesta minuman keras dan lainnya.
"Kondisi Gedung empat jenis yang berada di Kecamatan Pondok Tinggi Kota Sungaipenuh disayangkan tak dimanfaatkan, padahal masih bisa digunakan.
Kondisinya tidak terurus, terbangkalai. Kini sudah menjadi tempat maksiat pada malam harinya. Kita harap ada perhatian pemerintah," kata Tarbizi Dpt, salah seorang tokoh adat Kota Sungaipenuh.
Selain itu Tarbizi Dpt juga menyebutkan dirinya mengharapkan kepada Pemkab Kerinci untuk segera menyerahkan aset Gedung 4 Jenis ke Pemkot Sungaipenuh.
Pasalnya, dirinya sangat menyayangkan jika gedung yang dulunya menjadi tempat pertemuan lembaga adat dibiarkan tidak terurus dan menjadi tempat berbuat dosa.
"Lokasi Gedung 4 Jenis kan berada di Pusat kota Sungaipenuh, kenapa belum juga diserahkan ke Sungaipenuh," katanya.
Kata warga lainnya mengaku sering menemukan botol minuman keran digedung tersebut.
Bahkan warga kerap menemukan alat kontrasepsi (kondom) yang sudah digunakan.
"Selain itu, botol bekas minuman keras juga sering kali kami temukan dibelakang Gedung, tepatnya ditoilet yang tidak berfungsi lagi," ungkap warga sekitar
Untuk diketahui sebelum terjadi kerusuhan di gedung ini tahun 3008 dulu, bangunan ini berfungsi sebagai kantor bersama lembaga adat Kerinci, MUI, KNPI, dan kantor cendekiawan.
Empat kantor tersebut melambangkan empat unsur masyarakat etnis Kerinci. Yaitu kaum adat, pemuka agama, cendekiawan dan pemuda.
Pihak aset Kabupaten Kerinci sebelumnya mengatakan gedung ini terbengkalai karena persoalan aset antara Kerinci dan Sungaipenuh.
Pemkab Kerinci tidak mengalokasikan dana perbaikan karena gedung tersebut berada di wilayah Sungaipenuh. Demikian juga dengan Sungaipenuh, lantaran belum diserahkan Pemkab Kerinci, juga tak mengelola gedung ini.
Sedangkan pihak aset Sungai Penuh pernah menyanpaikan siap mengelola gedung ini karena masig bisa digunakan. Namun belum ada penyerahan resmi dari Pemkab Kerinci.
Sementara itu Kepala Badan Keuangan dan Aset daerah (BKD) Kerinci, Jarizal Hatmi belum dapat dikonfirmask soal ini. Saat ditemui tidak berada dikantor. Ketika dihubungi melalui ponselnya bernada tak aktif.(*)
Editor :Tim Sigapnews