Pariwisata
Wuih! Arena Bermain Milik Pemkab Kerinci, Juga Dijadikan Sarana Pungli
Pantai indah koto petai kerinci-jambi. (Photo: Sigapnews.Ardani)
SIGAPNEWS.CO.ID | KERINCI - Praktik pungutan liar (pungli) di kawasan objek wisata yang ada di Kabupaten Kerinci pada momem liburan Idul Fitri tahun ini semakin menjadi-jadi. Tidak hanya tarif masuk dan bea parkir yang dipatok seenaknya, namun juga fasilitas milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci juga dijadikan sarana untuk melakukan pungli.
Ini seperti yang terjadi di kawasan objek wisata Danau Kerinci. Arena bemain di kawasan Danau Kerinci yang dibangun Pemkab Kerinci melalui Dinas Pariwisata juga dijadikan sarana untuk melakukan pungli.
"Anak-anak yang mau bermain di arena bermain itu harus bayar Rp 10 ribu," ujar Rizal, salah seorang pengunjung Danau Kerinci kepada metrojambi.com, Kamis (29/6).
Warga Semurup ini sangat menyesalkan tindakan oknum yang memanfaatkan arena bermain tersebut untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara yang tidak sah.
"Jika mereka (pelaku pungli, red) menyediakan mobil-mobilan untuk dipakai anak-anak bermain kami tidak keberatan untuk membayar. Tapi arena bermain itu kan bangunan permanen milik pemerintah, jadi mereka tidak berhak memungut biaya dari pengunjung," beber Rizal.
Ia juga meminta Pemkab Kerinci dan pihak terkait lainnya untuk segera menindaklanjuti masalah pungli di kawasan objek wisata terssbut. "Pemerintah jangan tutup mata terkait masalah pungli ini," pungkasnya.(*)
Ini seperti yang terjadi di kawasan objek wisata Danau Kerinci. Arena bemain di kawasan Danau Kerinci yang dibangun Pemkab Kerinci melalui Dinas Pariwisata juga dijadikan sarana untuk melakukan pungli.
"Anak-anak yang mau bermain di arena bermain itu harus bayar Rp 10 ribu," ujar Rizal, salah seorang pengunjung Danau Kerinci kepada metrojambi.com, Kamis (29/6).
Warga Semurup ini sangat menyesalkan tindakan oknum yang memanfaatkan arena bermain tersebut untuk memperoleh keuntungan pribadi dengan cara yang tidak sah.
"Jika mereka (pelaku pungli, red) menyediakan mobil-mobilan untuk dipakai anak-anak bermain kami tidak keberatan untuk membayar. Tapi arena bermain itu kan bangunan permanen milik pemerintah, jadi mereka tidak berhak memungut biaya dari pengunjung," beber Rizal.
Ia juga meminta Pemkab Kerinci dan pihak terkait lainnya untuk segera menindaklanjuti masalah pungli di kawasan objek wisata terssbut. "Pemerintah jangan tutup mata terkait masalah pungli ini," pungkasnya.(*)
Editor :Tim Sigapnews
