Politik
Membahas Nasib Setya Novanto, Partai Golkar Belum Agendakan Rapat
Ketua DPR, Setya Novanto (kedua kiri) didampingi Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan (kiri), Agus Hermanto (kedua kanan) dan Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Roem Kono (kanan) dalam peresmian Ruang Pelayanan Terpadu Pengaduan Masyarakat da
Menurut Roem, semua pengurus saat ini hanya melaporkan perkembangan Golkar baik di pusat maupun di daerah-daerah kepada DPP.
Roem berujar siapapun di partainya bisa mengeluarkan pendapat agar ketua umum dinonaktifkan dan menunjuk pelaksana tugas. Namun hingga ini belum ada pembicaraan resmi soal itu.
"Siapapun bisa bersuara dan nanti akan diputuskan. Tapi selama ini belum ada (keputusan) dan saya baru pulang dari daerah tidak terjadi itu rapat pleno," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017.
Sebelumnya, Senin pekan lalu tim kajian elektabilitas di bawah Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengeluarkan rekomendasi agar Setya Novanto dinonaktifkan.
Hal ini mengacu pada menurunnya elektabilitas partai lantaran Setya terseret perkara korupsi e-KTP.
Pihak DPP pun mengagendakan rapat pleno untuk mendengarkan jawaban Setya pada Kamis, 28 September 2017. Namun, atas permintaan Setya Novanto rapat tersebut diundur.
Hingga hari ini belum ada kepastian kapan rapat tersebut kembali digelar. "Oh enggak jadi (rapatnya). Belum," ucapnya.
Roem menjelaskan rekomendasi tersebut bukanlah keputusan DPP Partai Golkar secara kelembagaan. Menurut dia, rekomendasi itu masih bersifat laporan internal.
Ia justru mempertanyakan soal survei yang digunakan tim kajian sehingga bisa mengeluarkan rekomendasi tersebut. "Kan bisa aja ada survei pesanan," ucapnya.(*)
Editor :Tim Sigapnews