Menhan AS minta Maaf Soal Panglima TNI, Diteruskan ke Jokowi

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 18 Oktober 2017.(Foto: Sigapnews/Piter)
"Saya akan sampaikan permintaan maaf Menhan AS ini kepada Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri," kata Menhan dalam keterangan tertulisnya , Senin, 23 Oktober 2017
Permintaan maaf disampaikan saat Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis, Senin siang di Clark, Filipina.
Pertemuan antara kedua Menhan tersebut terjadi di sela-sela acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) di Filipina ASEAN yang berlangsung mulai 22 sampai 25 Oktober 2017.
Ryamizard mengaku dirinya sempat berbincang-bincang dengan Menteri Pertahanan AS perlihal ditolaknya Panglima TNI ke AS untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS.
"Permintaan maaf disampaikan secara khusus sebelum Menhan AS bertemu para Menhan ASEAN yang saat ini sedang melakukan pertemuan tahunan 2017 di Clark, Filipina," jelas Ryamizard di Filipina, Senin (23/10/2017).
"Beliau dengan penuh hati meminta maaf yang sebesar-besarnya. Menhan AS pun berharap hal ini tidak terjadi lagi," kata Ryamizard.
Kedatangan Menhan RI Ryamizard Ryacudu untuk menghadiri pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina, yang berlangsung sejak Minggu (22/10) sampai 25 Oktober 2017.
ADMM Plus merupakan Forum penukaran pandangan tentang isu-isu Pertahanan Keamanan, Regional dan Internasional.
ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan 8 Negara Mitra Catra ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India dan Rusia
ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) juga merupakan platform kerja sama antara Menteri Pertahanan 10 Negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam yang bertujuan untuk meningkatkan Confidine Building Measures (CBM) serta menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan dan kawasan.
Jenderal Gatot Nurmantyo sempat dilarang masuk AS saat hendak terbang ke sana pada hari Sabtu, 21 Oktober 2017. Padahal, Gatot mendapatkan undangan resmi Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford Jr untuk menghadiri Konferensi Bersama Panglima Angkatan Bersenjata yang digelar di Washington DC, AS, pada tanggal 23-24 Oktober 2017.(*)
Editor :Tim Sigapnews