Peluncuran Buku ‘Jokowi's White Paper’ Diwarnai Ketegangan, Roy Suryo Kiaim Alami Intimidasi

Roy Suryo
Jakarta - Peluncuran buku kontroversial Jokowi’s White Paper karya Roy Suryo bersama pakar forensik digital Rismon Sianipar dan dr. Tifauzia Tyassumea berlangsung di luar dugaan.
Acara yang semula dijadwalkan digelar di ruang seminar resmi, tiba-tiba pindah ke sebuah coffee shop sederhana setelah lokasi utama dibatalkan beberapa jam sebelum peluncuran.
“Pagi-pagi panitia bilang ruangannya batal dipakai. Karena mendadak, kami pindah ke coffee shop. Yang penting tetap jalan,” kata Roy usai memberi keterangan di Polda Metro Jaya, Rabu (20/8/2025).
Bukan hanya soal tempat. Sehari sebelum peluncuran, 19 Agustus, Roy bersama dua rekannya mendatangi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyerahkan surat pertanyaan.
Namun, kedatangan mereka justru diwarnai insiden yang disebut penuh intimidasi.
“Mau masuk gedung pusat UGM saja sudah dihalang-halangi. Satpam banyak sekali, kami tidak boleh naik ke lantai dua. Rasanya diperlakukan seperti penjahat,” ungkap Roy.
Meski menghadapi hambatan, Roy menegaskan buku Jokowi’s White Paper tetap diluncurkan sesuai rencana. Buku tersebut memuat analisis kritis tim penyusun terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang sejak tahun lalu ramai diperdebatkan publik.
Konten buku itu diyakini akan menambah panas perdebatan, terlebih di tengah tahun politik yang semakin sensitif.
Hingga kini, polisi mencatat ada empat laporan terkait dugaan ijazah palsu yang sudah masuk tahap penyidikan. Kasus ini menjadi perhatian karena menyangkut kredibilitas kepala negara sekaligus potensi dampak politik menjelang pemilu.
Roy menilai peluncuran bukunya mendapat tekanan sejak awal.
“Saya kira masyarakat berhak tahu fakta-fakta yang kami kumpulkan. Kalau kemudian ada pihak yang merasa terusik, itu bagian dari risiko perjuangan,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Istana belum memberikan komentar resmi terkait isi buku tersebut. Namun, sejumlah pakar hukum menilai polemik ini akan sulit mereda tanpa kejelasan hasil penyidikan aparat penegak hukum.
Peluncuran di coffee shop yang berlangsung sederhana sekaligus simbol perlawanan, menurut Roy, menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi mereka untuk menyampaikan hasil kajian. Dengan demikian, isu ijazah Presiden Jokowi dipastikan masih akan menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu ke depan.
Editor :Tim Sigapnews