Pintu Rahasia Kadis
Enggan di Konfirmasi Kadis Kesehatan Kuansing Keluar Melalui Pintu Rahasia
.jpeg)
Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Reza Tjahyadi. (Foto: Sigapnews.co.id/Radian Ali).
SIGAPNEWS.CO.ID, TELUK KUANTAN - Niat mengkonfirmasi terkait dengan masalah Bidan desa yang tidak menempati rumah dinas yang terjadi di berbagai desa di Kabupaten Kuansing menjadi tanda tanya bagi masyarakat, pasalnya keberadaan bidan desa tersebut untuk mewujudkan pelayanan kesehatan secara optimal bagi masyarakat desa.
Padahal jelas tujuan penempatan bidan di desa secara umum adalah untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui puskesmas dan posyandu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, anak balita dan menurunkan angka kelahiran, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat.Â
Namun ketika hendak di konfirmasi oleh salah seorang wartawan ke Kepala Dinas Kesehatan Kuansing Reza Tjahyadi, menghilang lewat pintu rahasia, padahal sudah ada diruangannya, namun ketika di tunggu depan pintu ruangannya, datang salah seorang karyawannya mengatakan kepada wartawan bapak sudah keluar.
"Saat ditemui Kepala Dinas Kesehatan Reza Tjahyadi oleh salah seorang wartawan Online malah dicuekin dan keluar lewat pintu rahasia Senin, 18/3/2019
Menyikapi etika yang tak pantas dilakukan seorang Kadis tersebut Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Clean Governance Wirman, mengatakan sangat menyesalkan sikap kadis Kesehatan tersebut, seharusnya sikap yang dipertontonkan Kepala Dinas Kesehatan Reza Tjahyadi tidak boleh terjadi, sebab ia seorang pelayan masyarakat mereka harus melayani masyarakat sepenuh hati tidak asal keluar saja apalagi lewat pintu rahasia.
Pejabatkan pelayanan masyarakat, bukan berarti menghindar, siapapun itu mulai dari Pejabat Tinggi, Kontraktor hingga kalangan masyarakat beliau harus siap melayani, jangan pilih kasih, apalagi rekan Wartawan selaku sosial kontrol tentunya ada yang mau dikonfirmasi kan harus dilayani bukan berarti menghindar lewat pintu rahasia"kata Wirman menambahkan.
Peristiwa yang dialami rekan wartawan tentunya dasar penilaian bahwa Dinas Kesehatan tidak tulus dalam melayani masyarakat, Wartawan yang hendak konfirmasi aja di gitukan"kata Wirman. Lalu bagai mana keselarasan masyarakat dan dinas terkait terjalin dengan baik kalau pemimpin saja sudah menunjukkan etika yang tidak baik" tambahnya.
Wirman meminta Bupati Kuansing Drs.H Mursini,M.Si diharapkan segera memanggil Kadis Kesehatan tersebut karena mengabaikan bentuk pelayanan terhadap masyarakat dan melakukan pelayanan publik yang buruk, karena beliau adalah ASN (Aparatur Sipil Negara) yang digaji negara.
Pads Pasal 10 huruf b UU ASN dan salah satu tugas ASN adalah memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas (Pasal 11 huruf b UU ASN).Â
Selanjutnya bupati Mursini diharapkan untuk mengevaluasi kinerja kadis Kesehatan Kuansing tersebut, sebab bidan desa yang tidak menempati rumah dinas tersebut pengaturannya menjadi tanggung jawab Dinas KesehatanÂ
Jika hal ini terus menerus terjadi akan membuat citra pemerintah dimata masyarakat akan menjadi kurang baik.
Selama ini Dinas Kesehatan dinilai lemah dalam pengawasan didalam internalnya sendiri, untuk itu diminta membuat kebijakan lebih tegas terhadap bidan desa yang tidak menetap di wilayah tugasnya"ucap Wirman
Selain itu, seluruh bidan desa yang tidak menetap di desa tempat ditugaskan juga supaya diperintahkan segera menetap di daerah tugas masing-masing baik bidan desa ANS maupun bidan Pegawai Tidak tetap (PTT). (*)Â
Liputan : Radian Ali.
Editor   : Radian Ali.
Editor   : Radian Ali.
Editor :Tim Sigapnews
