Politik
Politikus Golkar Sebut Setya Novanto Sakit Tenggorokan
 didampingi Wakil Ketua DPR.jpg)
Ketua DPR Setya Novanto (kedua dari kiri) didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (kedua dari kanan) tiba untuk menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 14 Juli 2017. Setya Novanto terlibat dalam kasus
"Oh itu salah, kok," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017. Selain terkena sakit tenggorokan, Roem membenarkan pula Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu menderita penyakit lain seperti vertigo, sinus, gangguan di jantung, dan ginjal.
Setya sempat dirawat di Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Premier akibat penyakit yang dideritanya itu sejak bulan lalu.
Ia dirawat bersamaan dengan rencana Komisi Pemberantasan Korupsi memanggilnya untuk diperiksa terkait dengan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik.
Status tersangka itu batal setelah Setya memenangkan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat pekan lalu.
Tidak berselang lama, kondisi Setya dikabarkan membaik dan bisa pulang dari rumah sakit.
Roem mengatakan sebenarnya Setya masih harus dirawat di rumah sakit. Keputusan Setya keluar dari rumah sakit lantaran sudah merasa bosan.
"Beliau saya lihat sudah tidak betah," ujarnya.
Menurut Roem, penyakit Setya kerap kambuh lantaran ia suka memaksakan bekerja keras dan mengurusi banyak hal.
"Mikirin soal partai, mikirin DPR, menerima tamu aja sampai jam dua malam. Siapapun yang datang ke dia minta bantuan segala macem dia layani. Kalian pun wartawan dilayani," ujarnya.
Sebabnya, kata Roem, meski Setya Novanto telah keluar dari rumah sakit tidak bisa dibilang kondisinya sudah pulih 100 persen.(*)
Editor :Tim Sigapnews