“Dengan semangat membangun Kota Padang, Walikota Mahyeldi telah
menyelesaikan pembangunan Pasar Raya, yang runtuh akibat gempa pada
2009. Setelah peresmian ini, kita perlu membanngkitkan kembali kejayaan
Pasar Raya Padang,†ujar Irwan saat meresmikan pembangunan Pasar Raya
Padang Blok I, II, III, dan IV, Selasa (13/2) sore.
Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Mahyeldi, Forkopimda, Kepala OPD terkait, para pedagang, dan masyarakat Kota Padang.
Pembangunan Pasar Raya pascagempa merupakan penantian yang begitu
lama. Sebab, persoalan-persoalan pendanaan serta hal-hal lain telah
membuat Pasar Raya yang dahulu pusat perbelanjaan terbesar menjadi
terbengkalai. Namun dengan semangat kebersamaan komponen semua warga
Kota Padang, Pasar Raya mulai dibangun kembali pada tahun 2011, 2012 dan
seterusnya hingga baru siap 4 blok. Masih ada tiga blok lagi yang mesti
diselesaikan untuk mengembalikan keberadaan Pasar Raya lebih
refresentatif dan lebih baik lagi dimasa datang.
“Pembangunan Pasar Raya yang telah menelan biaya total Rp. 247 miliar
lebih telah memberikan dampak baik dalam pembangunan Kota Padang
sebagai salah satu tujuan kota wisata di Sumatera Barat,†ungkap Irwan.
Gubernur juga menyampaikan, kondisi Pasar Raya awalnya juga sama
dengan gedung kantor-kantor yang rusak akibat gempa 2009. Saat ini
pembangunan gedung di Sumbar telah 90 persen tuntas dibenahi kembali.
Pasar merupakan pusat ekonomi penyelenggaraan sebuah kota, dimana
putaran uang yang cukup besar. Pasar juga tempat jual beli masyarakat,
produsen dan konsumen bertemu dan Pasar Raya Padang juga menjadi etalase
pasar Sumatera Barat.
Kios-kios pasar yang dibangun akan diserahkan kembali kepada pedagang
lama, oleh karena itu para pedagang jangan kawatir, tidak akan ada
pedagang lama yang kehilangan tempat mereka.
“Ini juga semangat dan komentar dari Presiden Joko Widodo dan Wapres
Jusuf Kalla saat meninjau kebakaran Pasar Ateh Bukittinggi, dimana
pedagang lama tetap dapat kios lama,†ujar Irwan. (*)