Wisata Halal
Dinas Pariwisata Riau Membranding Wisata Halal, Ini Yang Dilakukan

Istri Gubernur Riau, Hj Misnarni memasak masakan khas Melayu Riau, asam pedas ikan Senangin, di iven Festival Jajanan Sumatra.(Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
erah yang memiliki potensi dalam bidang pariwisata halal. Setelah sebelumnya Pemprov Riau dengan Kementrian Pariwisata menandatangani kepekatan terkait wisata halal di Riau, kali ini Pemprov Riau melalui Dinas Pariwisata Riau menggelar Festival Jajanan Sumatera Riau Halal Park di jalan Sumatra, Pekanbaru, Minggu (28/4/2019).
Festival Jajaran Sumatera digelar dua hari, mulai tanggal 27-28 April 2019.
Dalam festival ini ada beberapa kegiatan seperti lomba tulis tangan indah, lombah vlog, demo masak, talkshow pameran foto, penampilan nasyid dan acoustic, serta masih banyak kegiatan menarik lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Fahmizal Usman, mengatakan, saat ini pihaknya memang sedang gencar-gencarnya mendorong pariwisata halal di provinsi Riau.
"Ini upaya kita membranding dan mempromosikan yang berkaitan dengan wisata halal," katanya, Minggu (28/4/2019).
Selain itu, dalam Festival Jajanan Sumatera ini, pihaknya juga melakukan pembinaan kepada pelaku usaha kuliner agar mengurus sertifikasi halal.
Sehingga dengan adanya sertifikat halal yang diterbitkan oleh MUI, para wisatawan muslim tidak ragu lagi dengan kehalalan makanya yang disajikan oleh pengusaha kuliner tersebut.
"Lewat kegiatan ini ini kita juga lakukan pembinaan. Jadi para tenant yang ikut kegiatan ini kita dorong untuk mengurus sertifikasi halal. Dan saat ini menu masakan yang mereka tampilkan sudah dijamin kehalalannya," ujarnya.
Pihaknya berharap festival tersebut dapat memberi dampak positif kepada para pelaku kuliner dan pelaku usaha UMKM Riau. Sehingga mereka dapat mendorong promosi wisata halal di Riau.
"Apalagi kita tahu Riau saat ini menduduki peringkat ketiga nasional wisata halal. Tentu festival ini sebagai momentum yang sangat baik untuk menjadikan Riau sebagai destinasi wisata halal terbaik di Indonesia. Dan ini sangat cocok, karena Riau kental dengan budaya Melayu yang identik dengan Islam," ujarnya.
Festival tersebut diharapkan sebagai stimulusi agar swasta yang bergerak di pariwisata bisa mandiri membuat kegiatan serupa.
Termasuk juga Kabuoaten Kota yang ada di Riau diharapkan juga melaksanakan kegiatan serupa sehingga wisata halal di Riau bisa semakin dikenal luas oleh para wisatawan.
"Kita juga mendorong pemerintah kabupetan dan kota juga bisa melakukan kegiatan seperti ini. Karena ini dapat memberi ruang kepada para pelaku ekonomi kreatif khususnya kuliner untuk dapat berkembang lagi. Dengan begitu kita dapat mem-branding daerah bahwa Riau adalah destinasi halal," pungkasnya. (*)
Liputan: Brian
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews