Diduga 80 Ton Timah PT WPJ Hilang, Kades Sebut Camat Dan Mantan Kadistamben Yang Lebih Paham

Meranti - SIGAPNEWS.CO.ID, Puluhan ton timah batangan siap ekspor hasil produksi perusahaan pertambangan PT Wahana Perkit Jaya (WPJ) tahun 2014 lalu yang ditipkan di pemerintahaan Desa Topang Kecamatan Ransang Kabupaten Kepulauan Meranti dikabarkan hilang.
Raipnya timah batangan hasil cetakan perusahaan tersebut sudah berlansung lama, Namun anehya atas peristiwa itu tidak ada pelaku yang tersentuh hukum dan berlangsung aman.
Menurut informasi yang di himpun media ini sebelumnya izin lokasi eksploitasi timah PT. WPJ beroprasi diwilayah ujung pulau Tebing Tinggi Bagian Timur yang dikeluarkan pemerintah pusat diketahui tumpang tindih dengan izin perusahaan timah yang di wilayah Kepulauan Riau (Timah Kundur).
Selain itu PT. WPJ juga tidak dipekenankan untuk ekspor timah batangan dari Smelter di desa topang dikarena berbenturan dengan peraturan pemerintah yang baru. Yang mana izin ekspor harus melewati izin satu pintu. Sehingga sisa hasil produsi timah siap ekpor tersebut tidak bisa di keluarkan lalu ditipkan di desa topang.
Kepala Desa Topang Syamsuharto, ketika dikonfirmasi media ini terkait hal tersebut membenarkan bahwa lebih kurang 80 ton timah batangan yang ditipkan didesanya itu sudah lama di bawa oleh perusahan tersebut.
"Ya, itu sudah lama,pada pertengahan tahun 2017 lalu sebanyak 80 ton timah batangan siap ekspor Itu sudah diambil dan dibawa oleh PT WPJ ke Cerebon dan sudah dileburkan di Bangka," Kata Syamsuharto kepada media di Selatpanjang,Sabtu (13/04/19) lalu.
Sedikit ia menceritakan timah batangan tersebut ditipkan digudang dipelabuhan lantaran saat itu ada perubahan dalam izin ekspor, yang mana izin ekspor itu harus miliki satu izin (ekspor batangan maupun soldier,red).
Disingung mengenai bagai mana bisa PT. WPJ membawa timah batangan halil bumi ungulan meranti yang dicetak menjadi Smelter prodak desa topang bisa keluar dari meranti dan di bawa kecerebon untuk dilebur ulang dan merubah Smelter prodak bangka. Serta apakah dalam hal ini ada campurtangan pemerintah desa upuan daerah setempat sesuai dengan informadi yang berkembang saat ini.
Syamsuharto menjelaskan,"Secara lisa ada mereka memberi tau, tapai kalau rekomindasi dari desa tidak ada, untuk lebih jelasnya tanya sama pak camat dan pak Herman saat itu sebagai Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) mereka juga mengetahui itu," Jelasnya.
Yang pasti perusahaan tersebut tidak ada aktivitasnya lagi dan sudah berhenti, saat ini yang beroperasi Timah Kundur yang beroperasi,Tutupnya.
Fazul yang diketahui koordinator PT WPJ yang beroprasi di wilayah desa topang ketika di hubungi melalui via telfon pribadi awalnya berkelah bawah hasil batangan produsi Smelter ditopang sudah hilang melainkan di ekpor.
" Timah 80 ton sisa produksi Itu sudah di ekpor, saat itu kita mengolah sendiri, kapal sendiri, menjual sendiri, dan mengespor sendiri," ungkap Faizul, kamis (25/04/19) malam,
Namun saat disinggung kembali Mengenai pernyataan kepala desa bahwa timah tersebut tidak diexport melainkan dibawa ke Cirebon untuk dileburkan dan diduga akan dijual dengan merek dagang yang baru, faizul mengatakan tidak mengetahui hal tersebut.
"Kalau hal itu saya tidak bisa menjelaskan dan memberi keterangan, karena saya hanya perkerja sebagai pengawas," Kelahnya lagi.
**Red/Rio
Editor :Tim Sigapnews