Jembatan Siak IV
Baut-baut Hilang Jembatan Siak IV Pekanbaru Dicuri Maling, Begini Kondisinya

Kondisi Terkini Jembatan Siak IV Pekanbaru Setelah Baut-baut Hilang Dicuri Maling. (Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
Berbekal petunjuk dari Dinas PUPR, www.sigapnews.co.id langsung menuju ke titik lokasi dimana banyak baut jembatan yang dikabarkan hilang dicuri orang tidak bertanggungjawab ini.
Untuk bisa menjangkau lokasi ini, harus melewati pagar jembatan yang terbuat dari besi berwarna hitam dengan tinggi sekitar 1 meter.
Posisi baut yang hilang tepatnya berada di bawah jembatan di sisi Rumbai. Tepatnya di bagian pangkal jembatan yang ada diwilayah Rumbai.
Posisi baut yang hilang hanya berjarak 1 sampai 1,5 meter dari lantai paving blok. Artinya, pelaku yang melakukan aksi pencurian tidak perlu menggunakan tangga untuk membuka bautnya. Karena posisi baut bisa dijangkau dengan mudah pada posisi berdiri.
Baut-baut yang hilang ini besarnya lebih kurang sebesar jempol kaki orang dewasa. Diujung baut terlihat ada tanda cat warna merah. Posisi baut yang hilang berada disamping kiri jembatan arah ke Rumbai.
Baut yang dicuri tersebut merupakan baut yang digunakan sebagai pengunci sambungan girder dan balok penahan. Dalam satu blok setidaknya ada 90 an unit baut.
Ada beberapa blok yang bautnya sudah hilang dicuri maling. Sehingga deratan baut terlihat tidak utuh lagi dan hanya meninggalkan lobang bekas baut.
Dari beberapa blok, ada satu blok yang paling banyak ditemukan baut yang hilang. Jumlahnya mencapai 14 unit baut dari 90 baut dalam satu blok tersebut. Sedangkan untuk blok lainya, ada yang 12 dan 13 unit baut yang hilang.
Berdasarkan hasil pendataan sementara yang dilakukan Dinas PUPR, jumlah baut Jembatan Siak IV yang hilang dicuri maling sebanyak 45 unit. Rinciannya 43 baut diposisi girder dan 2 unit di balok penahan.
"Itu hasil pendataan sementara kita di hari Jumat (12/4/2019) kemarin, bisa saja jumlah ini terus bertambah kalau tidak segara kita cegah," kata Pengendali Jembatan Siak IV Dinas PUPR Riau, Maisar Damri, Senin (15/4/2019).
"Yang bisa diambil itu cuma mor-nya, karena untuk bautnya masuk kedalam box besi girder dan balok penahan jembatan itu, jadi tidak bisa diambil. Posisi baut ini ada disamping kiri, kanan, atas dan bawah, yang hilang ini disamping kiri. Tapi itu harus cepat diganti, dan itu akan segara kita ganti, itu harus dipesan dulu, itu jenis bautnya M24," imbuhnya.
Sedangkan untuk pangkal jembatan dibagian sisi Jalan Sudirman, tidak terlihat ada baut yang hilang. Bahkan kondisi dibagian sisi Jalan Sudirman ini terlihat lebih bersih dan rapi jika dibandingkan dengan sisi dibagian Rumbai.
Karena memang jarak antara lantai dengan besi penyangga lebih rendah dibagian Rumbai jika dibandingkan dengan disisi Jalan Sudirman. "Di bagian Rumbai saja yang hilang, kalau disisi jalan Sudirman tidak ada yang hilang," kata Maisar.
Maisar mengungkapkan, baut yang digunakan untuk mengunci bagian gerder dan penyangga jembatan tersebut tidak bisa dilas. Sebab jika baut tersebu dilas, dikhawatirkan lebih cepat berkarat dan cepat rusak karena adanya daya getar dari lalu kendaraan yang melintasi jembatan tersebut.
"Baut jembatan itu tidak bisa dilas. Kalau dilas nanti malah cepat berkarat dan getas. Karena beban jembatan ini kan beban bergerak dan bergetar, kalau dilas akan lebih cepat rusak. Setelah satu tahun dipakai, itu nanti dicek lagi bautnya," ujarnya.
Sedangkan untuk kabel penangkal petir yang sebelumnya sempat hilang, sudah diganti. Sebelumnya kabel penangkal petir ini ada dibagian pavilion.
"Sekarang sudah kita ganti dan sudah kita beton kembali. Jadi yang hilang itu bukan penangkal petirnya, tapi kabelnya, itu kan dari tembaga kabelnya," ujarnya.
Pihaknya menyangkan ada masyarakat yang nekat merusak dan mencuri material jembatan ini.
Seharusnya, kata Maisar, jembatan yang sudah dibangun oleh pemerintah ini bisa dijaga. Sehingga bisa bertahan lama untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan mobilitasnya.
"Sangat kita sayangkan sekali, sudah dibangun cantik-cantik kok tidak dijaga, malah dicuri," katanya.
Sejauh ini pihak Dinas PUPR Provinsi Riau sudah melaporkan aksi pencurian material Jembatan Siak IV ke pihak kepolisian, Senin (15/4/2019). Laporan dugaan pencurian material jembatan Siak IV ini sebenarnya sudah disampaikan ke Polsek Rumbai sejak Sabtu (13/4/2019) kemarin.
Namun saat itu petugas dari dinas PUPR Riau yang melaporkan ke pihak kepolisian tidak membawa surat tugas. Sehingga laporannya belum bisa diterima oleh pihak kepolisian dari Polsek Rumbai.
"Iya, sebenarnya Sabtu (13/4/2019) kemarin Pak Zul (PPTK Jembatan Siak IV) sudah lapor ke Polsek Rumbai. Tapi dia belum bawa surat tugas, jadi laporanya belum diterima, karena harus ada surat tugasnya. Pagi tadi Pak Kadis (Kadis PUPR) sudah membuat surat tugasnya dan sudah hari ini diserahkan ke pihak kepolisian," kata Pengendali Jembatan Siak IV Dinas PUPR Riau, Maisar Damri, Senin (15/4/2019).
Pihaknya berharap dengan masuknya laporan dugaan pencurian material jembatan tersebut, bisa segara diungkap pelakunya.Sehingga pencurian material jembatan bisa dicegah dan ada efek jera bagi pelaku lain yang akan melakukan pencurian. Sebab akibat ulang pelaku ini, masyarakat luas yang dirugikan.
"Ini harus cepat dicegah. Kalau kehilangan ini terus berlanjut, itu bisa membahayakan masyarakat yang melintasi jembatan ini," ujarnya.
Jembatan Siak IV Pekanbaru yang diberinama "Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Bukit)" diresmikan oleh Gubernur Riau, saat itu, Wan Thamrin Hasyim, Kamis (14/2/2019) lalu.
Belum genap satu bulan dioperasikan, jembatan Siak IV yang secara resmi dibuka untuk umum Senin (18/3/2019) lalu terancam ditutup sementara. Penyebabnya adalah, banyaknya material jembatan yang hilang dicuri maling.
Setelah dioperasikan, satu persatu fasilitas jembatan yang membentangkan Kota Pekanbaru dengan Rumbai ini pun dicuri maling.
Mulai dari pagar besi pembatas jembatan, kabel tembaga penangkal petir dan terakhir baut pengunci dibagian gerder dan balok penahan.
"Kita sudah laporkan ke Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Foto-foto baut yang hilang juga sudah kirimkan ke tim KKJT. Mereka minta ini segera diatasi," kata Pengendali Jembatan Siak IV Dinas PUPR Riau, Maisar Damri, Senin (15/4/2019).
"Memang sejauh ini belum ada rekomendasi dari KKTJ untuk dihentikan sementara operasionalnya. Tapi kalau jumlah baut yang hilang terus bertambah dan berlanjut, kita terpaksa tutup sementara jembatan ini. Kita kan tidak mau juga nanti ada insiden yang membuat warga cidera," ujarnya.
Adapun data teknis Jembatan Siak IV ini, sebagai berikut: memiliki total panjang jembatan mencapau 800 meter yang terdiri dari Main Span 155 meter, Lebar 20,7 meter, Approach Span 540 meter, Lebar 18,5 meter (Steel Box Girder), Slab On Pile 35 meter, Lebar 19,5 meter, Oprit 70 meter (Segmental Precast Wall).
Yang mana, struktur atasnya terdiri dari Main Span Cable Stayed Single Pylon Jenis Cable 1 Strand 7 Wire 0,6 “ 0,6 HDPE, Konstruksi Steel Deck Girder (Composite Structure), Jumlah Kabel BS&MS 14 Titik (hulu dan hilir). Jembatan Siak IV ini berdiri dengan tinggi Pylon 75 meter dengan jenis konstruksi beton dengan mutistrand dan Post Tension Bar Diameter 40 mm.(*)
Liputan: Brian
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews