Hukum/Kriminal
Polres Rohul Tetapkan Tersangka Baru Terkait Pengangkatan Tenaga Honor
Sidang kasus dugaan SK pengangkatan tenaga honor di Pemkab Rohul. (Photo: Sigapnews/Harun)
Sigapnews.co.id | Rohul - Penyidik Sat Reskrim Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hulu (Rohul) kembali tetapkan tersangka baru dalam kasus dugaan pemalsuan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Rohul.
Perkara ini sempat menyita perhatian publik, pasalnya dalam perkara ini ada dua Pejabat teras Pemkab Rohul yang disebut-sebut ikut menikmati uang hasil penipuan itu.
Dua pejabat Rohul yang disebut-sebut itu diantaranya Asisten III Setdakab Rohul Sri Mulyati alias Eneng yang juga mantan Kepala BKD Rohul zaman kepemimpinan mantan Bupati Achmad. Kemudian nama lain yakni Sekdakab Rohul Ir. Damri Harun.
Kedua pejabat Rohul ini sudah pernah dipanggil penyidik Polres Rohul dengan status sebagai saksi. Asisten III Setdakab Rohul Sri Mulyati alias Eneng langsung datang pada pemanggilan pertama penyidik.
Sementara Sekdakab Rohul Ir. Damri sempat mangkir pada panggilan pertama. Namun di pemanggilan ke dua, dia datang menghadap penyidik.
Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, SIK. MH melalui Kasat Reskrim AKP M. Wirawan, SIK mengatakan, tersangka baru yang ditetapkan dalam perkara penipuan SK Pengangkatan Honorer di lingkungan Pemkab Rohul, yakni oknum honorer RSUD Rohul berinisil Ika.
Menurut AKP Wirawan, tersangka baru ini mempunyai peran yang sama dengan tersangka lainnya, yakni merekrut para calon honorer dan meminta sejumlah uang untuk memuluskan atau agar bisa menjadi tenaga honor di lingkungan Pemkab Rohul.
"Penetapan tersangka baru ini berdasarkan adanya laporan dari seorang korban lainnya. Berdasarkan bukti-bukti kita tetapkan tersangka sejak dua minggu lalu dan sudah ditahan di Lapas Klas II B Pasir Pengaraian,"ungkap AKP M. Wirawan, Jumat (4/8)
Dengan penetapan ini, maka menambahkan daftar tersangka dalam perkara SK palsu atau bodong ini menjadi 4 orang. Sebelumnya penyidik menetapkan 3 tersangka yakni Romi, Iskandar dan seorang PNS RSUD Rohul bernama Muharmi. Berkas perkara ini telah dilimpahkan ke Kejaksaan dan sudah disidangkan di PN Pasir Pengaraian.
Pada sidang lanjutan dengan agenda keterangan saksi di PN Pasir Pengaraian, Rabu (2/8) lalu, selain Sekda Rohul Ir Damri, JPU Kejari Rohul juga mengahdirkan saksi lain yakni, Ika (Honorer) RSUD Rohul yang saat ini berstatus tersangka dan ditahan Penyidik Polres Rohul.
Pada Kesaksiannya, Ika sendiri mengaku bahwa perannya hampir sama dengan terdakwa Muharmi, yakni meminta sejumlah uang kepada korban penipuan, kemudian diserahkan ke terdakwa Muharmi, selanjutnya diserahkan kepada terdakwa Romi.
Dalam sidang yang dipimpin Majelis hakim Sarudi, SH dengan hakim anggota Irpan Hasan Lubis, SH dan Budi Setiawan, SH itu juga terungkap bahwa, dari pengakuan Ika menjelaskan rata-rata uang yang diterima dari para korban bekisar Rp 45 juta hingga Rp 50 juta.
"Ada 4 korban, rata-rata membayar Rp 50 juta. Uang itu saya terima dengan 2 tahap, pertama saya terima Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per orang. Kumudian saya serahkan ke Muharmi,"ungkap Ika yang menerangkan saat memberikan uang itu kepada terdakwa Muharmi, tanpa tanda bukti kwitansi
"Karena kita berteman, dan saya percaya saja kepada dia (Muharmi),"ungkap Ika lagi di hadapan majelis hakim.
Editor :Tim Sigapnews
