Kecam Aksi Teror, Bilal Tak Mau Mensalatkan Jenazah Terduga Teroris

Dua orang terduga terotis menyerang pos II penjagaan Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Sisingamangaraja, Minggu (25/6/2017) dinihari. Penyerangan beberapa jam menjelang salat Id di Medan dan sekitarnya. Foto di atas adalah orang yang sama, d
Kata Pangihutan, ia sengaja ikut ambil bagian untuk menegaskan pada masyarakat bahwa perbuatan teror sama sekali tidak dapat diterima umat islam.
Saat tiba di depan Gang Dahlia 33, tak jauh dari rumah orangtua Ardial, Pangihutan yang mengenakan baju gamis tampak menyalami sejumlah masyarakat.
Pria sepuh ini kemudian mengambil mik dari tangan Ketua LKMD Sambirejo Timur, Pujiono (50).
"Saya selaku Bilal di desa ini dengan tegas tidak akan mensalatkan jenazah teroris. Apapun ceritanya, jenazah teroris itu harus dibawa pergi dari kampung ini," kata Pangihutan, Rabu (28/6/2017).
Ia mengatakan, perbuatan Ardial mencoreng citra baik Desa Sambirejo Timur. Selama ini, desa yang ditinggali mayoritas masyarakat islam itu aman dan damai.
"Kami tidak mau desa ini dicap sebagai sarang teroris. Desa ini dihuni umat islam yang mempedomani Islam Rahmatan Lilalamin," kata Pangihutan.
Selepas ia berorasi, warga kembali secara bergantian menyampaikan aspirasinya.
Adapun tuntutan warga tak jauh beda dengan Pangihutan, yakni menolak kedatangan jenazah almarhum Ardial.(*)
Editor :Tim Sigapnews