Berikut Ini Permohonan Istri Martua Sigalingging

Mianna Manalu, istri Ipda Anumerta Martua Sigalingging,Rabu (28/6/2017). (Photo: Sigapnews/Pian)
"Satu anaknya laki‑laki yang masih bayi dan empat perempuan. Yang paling besar sudah taman SMP, tapi enggak lanjut SMA," kata Mutiara (27/6/2017).
Menurut Mutiara, selama ini para tetangga mengaku sangat senang dan bersahabat dengan keluarga Syawaludin.
Minta Maaf pada Warga
Usai pemeriksaan dari Mapolda Sumut, Senin (26/7/2017), Masli dan anak-anaknya diantar pulang oleh polisi ke rumahnya di Jalan Pelajar Timur, Gang Kecil, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Semalam dia datang diantar sama pak polisi," ujar Mutiara, Selasa (27/6/2017).
Saat menyalami warga, Masli Damanik dan anak-anaknya meminta maaf dan mengaku tidak tahu menahu soal perbuatan Syawaludin.
"Maafkan kami yah, kami tidak tahu menahu perbuatan suami, jangan kucilkan kami yah," ujar Mutiara menirukan ucapan Masli Damanik kepada Tribun-medan.com, Selasa (27/6/2017).
Memohon pada Kapolri dan Minta Hukuman Setimpal
Mianna Manalu, istri Ipda Anumerta Martua Sigalingging, meminta kepada penegak hukum agar para teroris yang membuat gugur suaminya harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Hukuman setimpal, agar perilaku serupa tidak kembali terjadi di masa yang akan datang.
Di sisi lain, Mianna mengapungkan permohonan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Unggahan permohonan hati tersebut adalah agar putra ketiganya bisa lulus jadi polisi.
"Saya mohonlah sama Pak Kapolri. Permintaanku cuma satu. Anak ketiga kami si James bisa lulus jadi Polisi," ujarnya di acara pemakaman suami tercinta, di Desa Sukaramai, Air Putih, Batubara, Selasa (27/6/2017).
Mianna berharap pada seleksi penerimaan polisi ke depannya, agar anaknya bisa lulus.
"Ia (James) pengin kali jadi Polisi, sudah ikut tes namun gagal. Pada malam sebelum kejadian ada firasat tidak enak. Saya sulit tidur kepikiran sama suami," katanya.
Sembilan Anak Belum Ada yang Menikah
Ipda Anumerta Martua Sigalingging meninggalkan seorang istri dan sembilan anak.
Kesembilan anaknya belum ada yang menikah. Bahkan, hampir seluruh anaknya tengah bersekolah, sehingga butuh biaya pendidikan yang tinggi.
Adapun kesembilan anaknya seperti Rony Sigalingging (23), Freddy Sigalingging (21), James Sigalingging (19), Mega Cristin Sigalingging (17), kelas III SMA.
Kemudian, Mila Sigalingging (15) kelas I SMA, Maringan Sigalingging, (14) kelas III SMP, Andre Sigalingging (10) kelas 6 SD Joel Sigalingging, kelas IV SD dan Rosanta, kelas II SD.
Sebelumnya, komplotan terduga teroris jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pos piket penjagaan Pintu 3 (pintu keluar) Markas Polda Sumut di Jalan Sisingamangaraja KM 10,5.
Kedua pelaku, yakni Syawaluddin Pakpahan, warga Jalan Pelajar Ujung Gang Kecil No. 21A, Medan Denai, Kota Medan, yang kini dirawat di RS Bhayangkara terkena tembak di kaki.
Dan seorang pelaku lainnya, Ardial Ramadhana alias Hardi alias Hardi BW (AR),warga Jalan Sisingamangaraja Gang Supir No. 3 Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota, tewas ditembak polisi.
Tersangka ketiga yang sudah diamankan, yakni Hendry Pratama alias Boboy, laki-laki 17 tahun, warga Jalan Sisingamangaraja, Gang Supir, kawasan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, berprofesi wiraswasta.(*)
Editor :Tim Sigapnews