Tiket Mahal
Harga Tiket Mahal, Penerbangan dari Bandara Hang Nadim Banyak Batal

Bandara Internasional Hang Nadim Batam. (Foto: Dok. Sigapnews.co.id/Ist).
Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso mengatakan, dari 14 pembatalan tersebut, 9 pembatalan terjadi pada Minggu (9/6/2019) dan 5 penerbangan lainnya dibatalkan pada Senin (10/6/2019).
"Pembatalan ini akibat sepinya penumpang," kata Suwarso di Bandara Hang Nadim, Senin (10/6/2019). Sembilan penerbangan yang dibatalkan pada Minggu yaitu 5 penerbangan dari Garuda dan 4 penerbangan dari Lion Air.
Sementara pembatalan hari Senin (10/6/2019) ada 5 maskapai yaitu 2 penerbangan dari maskapai Garuda dan 3 penerbangan dari maskapai Lion Air.
"Untuk maskapai Garuda yang dibatalkan penerbangan tujuan Jakarta dan Pekanbaru, sedangkan Lion Air penerbangan tujuan Surabaya, Jakarta, dan Medan," jelasnya.
Sementara untuk arus balik di Bandara Hang Nadim, Suwarso mengatakan masih sepi, bahkan bila dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun lalu, mengalami penurunan. Seperti pada H+1 atau Jumat (7/6/2019), jumlah penumpang arus balik sangat sepi.
Tahun lalu jumlah penumpang yang datang mencapai 7.834 penumpang, sementara tahun ini hanya 6.099 penumpang atau turun 28,44 persen. Begitu juga pada H+2 atau Sabtu (8/6/2019), jumlah penumpang juga masih terlihat sepi yakni hanya 6.267 penumpang. Sementara untuk hari yang sama di tahun lalu mencapai 8.199 penumpang atau turun 30,82 persen.
Pada H+3 atau Minggu (9/6/2019), jumlah penumpang yang datang mulai meningkat. Namun, dilihat dari jumlahnya tidak seramai seperti tahun lalu. Tahun ini ada 8.883 penumpang, sedangkan tahun lalu 8.972 penumpang atau turun 1,01 persen.
Begitu juga dengan penumpang yang meninggalkan Batam pada Minggu, diangka 9.375 penumpang, sedangkan tahun lalu jumlahnya mencapai 9.812 penumpang atau turun 4,67 persen.
"Kami memprediksi arus balik akan terjadi pada Kamis (13/6/2019. Hal ini dikarenakan waktu libur sekolah sudah habis dan cuti bersama juga selesai," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah saat ini berencana mengundang maskapai asing masuk supaya untuk menyeimbangkan harga tiket pesawat yang dinilai masih cukup tinggi.
Jalan yang diinisiasi Presiden Joko Widodo tersebut, dengan alasan untuk membuat kompetisi harga tiket penerbangan lebih kompetitif.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyambut baik rencana Joko Widodo mengundang maskapai asing yang akan masuk ke Indonesia.
Ketua Kadin, Rosan Roeslani, mengatakan, rencana tersebut akan meningkatkan gairah kompetisi di industri maskapai. "Di dunia usaha, kompetisi bukan suatu yang harus ditakuti," kata Rosan di acara Halal Bi Halal di Kemang Timur, Kamis (6/6/2019).
"Adanya maskapai asing masuk akan membuat kompetisi menjadi lebih baik dan efisien," ujarnya.
Maskapai yang sudah menyambut rencana ini, salah satunya adalah Air Asia. Rosan mengatakan, harga yang ditawarkan masih bagus dan sanggup dibeli masyarakat Indonesia.
Kendati demikian, maskapai nasional tidak perlu khawatir karena melihat dari market share-nya Lion Air dan Garuda Indonesia masih terbaik dan jadi pilihan utama.
Menurut Rosan, masuknya maskapai asing selaras dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan industri pariwisata di Indonesia. Perusahaan asing yang masuk melihat potensi penduduk Indonesia sebanyak 267 juta orang dan destinasi pariwisata yang menarik.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengaku tengah mengkaji kemungkinan masuknya maskapai asing di Indonesia. Usulan tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai solusi dari mahalnya tarif tiket pesawat di dalam negeri.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebutkan, terdapat beberapa syarat untuk perusahaan penerbangan luar negeri beroperasi di bursa penerbangan domestik.
"Kita tidak dengan mudah menerima asing, apalagi bisnis udara membutuhkan kualifikasi yang baik. Sekarang kami sedang kaji dan akan melaporkan ke Presiden sebelum menetapkan," ujar Budi di Jakarta, Senin (3/6/2019).(*)
Liputan: Fahmi Ray
Editor : Robinsar Siburian
Editor :Tim Sigapnews