Pindad Bangun Pabrik
Widjajanto: Pindad Targetkan Bangun Pabrik di Asia Selatan

Senjata api buatan PT Pindad yang dipamerkan dalam acara Indo Defence 2018 Expo & Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/11/2018). (Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
menargetkan bakal membangun pabrik di luar negari sebagai bagian dari
ekspansi perusahaan. Direktur Bisnis Produk Pertahanan dan Keamanan
Pindad Widjajanto mengatakan saat ini Pindad tengah menunggu hasil
lelang untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Kami ada rencana
bangun pabrik di Asia Selatan lah, belum bisa menyebutkan nama negara.
Doakan saja menang, pokoknya sudah masuk di Asia Selatan ini sudah masuk
3 besar," kata Widjajanto usai mengikuti Gowes Brompton Antihoax di
Gedung Tempo, Jakarta Selatan, Sabtu 30 Maret 2019.
Widjajanto mengatakan jika lelang berhasil dimenangkan, Pindad bakal memiliki pabrik perakitan senjata di negara tersebut.
Selain
itu, perusahaan pelat merah ini tengah membidik total penjualan sebesar
Rp 5,2 triliun tahun ini. Angka ini meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya yang hanya mencapai Rp 3,1 trilun.
"Tahun 2019, target
kami 5,2 triliun untuk pendapatannya, untuk labanya tunggulah ini masih
Maret, kami konsolidasikan dulu dengan tim di kantor," kata Widjajanto.
Adapun
sepanjang 2018 kemarin, kata Widjajanto, Pindad mampu mencatatkan total
penjualan sebesar Rp 3,1 triliun. Sedangkan total keuntungan yang
diraup mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Jumlah tersebut meningkat jika
dibandingkan pada 2017 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 92
miliar.
Sebelumnya diberitakan PT Pindad menargetkan laba bersih
perusahaan 2019 mencapai RP 145 miliar. Perinciannya target kontrak
sebesar Rp 7 triliun dan penjualan sebesar Rp 5,7 triliun.
Sementara
itu, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose sebelumnya mengatakan amunisi
dan senapan penembak jitu atau sniper buatan Pindad banyak diminati
negara-negara luar.
"Saat ini produk pertahanan yang mulai
populer adalah senapan sniper, karena permintaan akan senapan ini banyak
sekali," kata Abraham, seperti dikutip dari Antara.
Abraham
menambahkan bahwa produk senapan sniper Pindad diminati dan dilirik oleh
negara-negara ASEAN karena sudah diuji coba, dipakai, serta
kecepatannya yang presisi.
"Paling tidak ekspor kita naik terus
dibandingkan dari tahun sebelumnya untuk amunisi, pistol, senjata dan
kendaraan tempur. Kurang lebih 30 persen," katanya.(*)
Liputan: Piter
Editor : Piter
Sumber: ANTARA.
Editor :Tim Sigapnews