Investasi Minyak Atsiri
Phillipe Masse: Prodarom Berminat Investasi Minyak Atsiri di Indonesia

Konsul Jenderal RI di Marseille, Asianto Sinambela mengadakan pertemuan dengan Presiden Serikat Nasional Produsen Produk Aromatik dan Perisa (Prodarom), Mr. Phillipe Masse yang berminat untuk berinvestasi produk minyak atsiri di Indonesia. (Foto: Sig
Sinambela mengadakan pertemuan dengan Presiden Serikat Nasional Produsen
Produk Aromatik dan Perisa (Prodarom), Phillipe Masse yang berminat
untuk investasi produk minyak atsiri di Indonesia di kota Grasse, Perancis, sekitar dua jam dari Marseille, Jumat (29/3/2019).
Prodarom
didirikan sejak tahun 1724 merupakan asosiasi perusahaan pengolah
produk aromatik nasional Prancis yang berbasis di Grasse, dengan 67
anggota mewakili 80 persen dari sektor produk aromatik di seluruh
Prancis yang mempekerjakan lebih dari 5500 pekerja di Prancis, demikian
penjelasan Konsul Ekonomi KJRI Marseille, Yonatri Rilmania dikutip dari
Antara London, Sabtu (30/3/2019).
Prodarom menghasilkan total
pendapatan kotor (turnover) 2018 berkisar EUR 4 billion (unconsolidated
for international groups) (+ 6.2 % compared to 2017) dan EUR 789 million
for exports (+ 8.3% compared to 2017). Sektor aromatik
mengkrontibusikan hasil yang memuaskan ke ekspor Prancis.
Bahan
pokok aromatik yang diolah kalangan perusahaan pengolah aromatik di
Grasse berasal dari Prancis maupun diimpor dari negara lain. Negara
pemasok utama minyak atsiri ke kalangan industri pengolah aromatik dan
perisa di Grasse adalah Italia, AS, China, India, Brazil, Madagascar,
dan Indonesia.
Daerah-daerah yang banyak minyak atsirinya di
Indonesia, diantaranya Aceh, Yogyakarta, Tapanuli, Solo, Maluku, dan
Sumbar. Minyak atsiri (essential oil) digunakan untuk kosmetik,
campuran/penyedap makanan, wewangian, parfum, dan industri farmasi.
Indonesia
memiliki potensi besar dalam memproduksi minyak atsiri. Contohnya,
bahan pokok aromatik yang berasal dari kemenyan (benzoin) dihasilkan di
daerah hutan Tapanuli Utara yang sedang mencari investor.
Namun,
minyak atsiri diproduksi di Indonesia kebanyakan secara tradisional pada
tingkatan perajin, dan jumlah produknya minim sehingga kesulitan
memenuhi permintaan. Investor Prancis diperlukan untuk memberikan
kesempatan para perajin ini guna dijadikan industri minyak atsiri yang
sustainable dan kompetitif.
Pada kesempatan itu, Prodarom
diundang untuk datang ke rencana acara Festival Indonesia pada September
mendatang mengenai tampilan produk-produk Indonesia dan kegiatan
business match making tentang TTI di Les Docks, Marseille. B2B mengenai
pertemuan penjualan pariwisata Indonesia pada tanggal 26 September
mendatang. Klimaksnya, resepsi diplomatik dan kegiatan budaya Indonesia
di Le Silo pada tanggal 27 September mendatang.(*)
Liputan: Non Reporter
Editor : Robinsar Siburian.
Sumber: Antara.
Editor :Tim Sigapnews