“Oleh karena itu kita mendorong Pemkab Mentawai dan Telkom bersama
Telkomsel melakukan bagaimana pembangunan jaringan telekomunikasi dapat
terlaksana secepatnya,†ujar Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar)
Nasrul Abit disela-sela memimpin Rapat Pembahasan Dukungan Sarana dan
Prasarana Telekomunikasi serta optimalisasi pemanfaatan infrastruktur
Telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Selasa, (6/3).
Dalam rapat tersebut terlihat hadir Bupati Kepulauan Mentawai Yudas
Saggalet, General Manager (GM) PT Telkom Sumbar Sulkan, Manager Business
Government Enterprises and Services Suwito, Manager Area Network Sumbar
Masrijon, Brand Manager Tehnik Telkomsel Sumbar, War Room Telkom
Sumbar, mewakili Kadis Kominfo Prov Sumbar, Kabid Pengelolaan
Infrastruktur TIK/Penyelenggaraan E Government Widya Prima Hatta, ST,
MT, Biro Hukum dan Biro Aset.
Wagub mengatakan, pelaksanaan percepatan pembanguan jaringan oleh
Telkom dan Telekomsel merupakan langkah tepat. Hal ini untuk memudahkan
komunikasi dan menjangkau daerah-daerah masih terisolir dan berada di
kawasan hutan.
“Menurut informasi dari Telkom, saat ini baru yang bisa maksimal
pemakaian telepon dan internetan baru di Tua Pejat yang merupakan
ibukota Kabupaten Mentawai. Sedangkan daerah lainnya masih off karena
ada alat yang tidak ada lagi karena memakai pola satelit yang biaya
mahal,†terang Wagub.
Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan, pengembangan kegiatan PT Telkom
penyediaan lahan dan kantor seluas 0,5 hektar yang saat ini adalah aset
Pemkab Mentawai. PT Telkom bersedia membeli, namun terkait aturan Pemkab
serta semua mesti juga kesepakatan dan persetujuan anggota DPRD.
“Kita berharap DPRD Mentawai mendukung proses pelepasan aset ini,
apakah berupa hibah, jual beli, tukar guling sesuai aturan yang ada.
Sehingga harapan PT Telkom untuk meningkatkan keberadaannya di Mentawai
perlu kejelasan status tanah tersebut menjadi milik PT Telkom,†kata
Nasrul.
Jikapun ada alternatif dilokasi yang lain, kata Nasrul, dirasa sangat
berat karena alat-alat dan perangkat jaringan lain sudah tertanam di
lokasi tersebut. Persoalan kerjasama PT telkom yang kabel optik yang
tidak ada. Kejelasan sampai saat ini, tentu Bupati ingin mengetahui
bagaimana kondisi yang sebenarnya.
“Kita ingin berbagai kendala yang ada saat ini tentang kebutuhan
telekomunikasi tuntas dan memungkin perkembangan jaringan menelepon
internet dapat diseluruh wilayah Mentawai. Sehingga percepatan
pembangunan di kabupaten kepulauan Mentawai dan sosialisasi akan mudah
dapat diwujudkan,†harap Wagub Nasrul Abit. (*)