Walikota Padang diwakili Staf Ahli Ekonomi Pembangunan dan
Kesejahteraan Rakyat Afrizal Khaidir mengatakan, dengan sosialisasi
P2TP2A diharapkan meningkatkan pemahaman masyarakat. Seiring dengan itu
terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat dicegah.
“Pemko Padang memberikan perhatian serius, buktinya dibentuk lembaga
yang memiliki tugas dan fungsi yang khusus menangani persoalan kekerasan
terhadap perempuan dan anak,†kata Afrizal.
Afrizal mengharapkan hadirnya lembaga layanan bagi perempuan dan anak
korban kekerasan mendapatkan pelayanan agar terpenuhi hak-haknya.
Sebab, pemerintah memperhatikan inisiatif masyarakat untuk penanganan
persoalan kekerasan terhadap anak dan perempuan dengan pengembangan
P2TP2A.
“P2TP2A adalah wadah penyelenggaraan pelayanan terpadu meliputi
pencegahan, penyediaan dan penyelenggaraan layanan terpadu bagi korban.
Pelayanan tersebut meliputi, rehabilitasi kesehatan, rehabilisasi
sosial, reintegrasi sosial dan bantuan hukum serta pemantauan,†ulasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang
Heryanto Rustam menjelaskan, sosialisasi P2TP2A untuk meningkatkan
pelayanan. Terutama pada masalah yang dihadapi perempuan dan anak,
seperti KDRT, trafficking, eksploitasi, penelantaran, pendampingan
hukum, psikologis, sosial bagi klien.
“Dengan kegiatan ini agar tersosialisasikannya tempat konsultasi dan layanan konseling bagi perempuan dan anak,†jelasnya.
Adapun peserta sisialisasi P2TP2A sebanyak 200 orang terdiri dari
para kepala sekolah SD di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Padang.
Menghadirkan nara sumber dari pemerhati anak, Kabid Pendidikan Dasar
Disdik Kota Padang dan psikolog. (*)
Sumber : Humas Kota Padang