Padang I Sigapnews.co.id – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya
Sumadi melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Terminal Tipe A
Anak Aia Kota Padang. Keberadan terminal tipe A di Kota Padang adalah
suatu keharusan, karena kota ini merupakan kota penting di pantai barat
Sumatera. Disini akan tertumpu aktifitas transportasi dan terjadi
pemindahan moda dari moda yang satu ke jenis moda yang lain.
“Adanya terminal di Kota Padang suatu keharusan mengingat kota ini
penting dan menjadi tumpuan transportasi dari dan ke kota lain,†kata
Menhub.
Budi menilai, Walikota Padang cukup memahami perlunya penataan
trasportasi sehingga menjadi program yang diunggulkan. Apalagi berbicara
angkutan massal, hal itu sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Saya rasa Pak Walikota memahami pentingnya penyatuan moda
transportasi pada titik-titik tertentu. Ini pula yang menjadi visi misi
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,†katanya.
Menteri menjamin pembangunan terminal akan berjalan lancar. Bahkan
disampaikannya melalui sebuah pantun. “Tidak perlu khawatir dana tidak
cukup, pembangunan terminal pasti lancar,†tutupnya.
Sementara itu, Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menjelaskan,
pembangunan terminal tipe A Anak Aia sudah direncanakan sejak lama,
bahkan pada 2014 lalu lahannya sudah disiapkan. Namun karena perubahan
regulasi pusat terkait terminal tipe A pembangunannya sempat tertunda.
“Pemko Padang sudah siapkan lahan seluas 4,5 hektar dan sudah
diserahkan ke pusat 2,7 hektar pada 2016 agar segera dapat dibangunkan
terminal tipe A karena dalam aturannya memang pusat yang bangun,†terang
Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, terminal tipe A yang berlokasi di Anak Aia
Kecamatan Koto Tangah ini dapat disinggungkan dengan jalur kereta api
sehingga ada penyatuan dua moda. “Jalur kereta api yang ada saat ini
memang tidak berjarak jauh dari lokasi bakal terminal,†jelasnya.
Keberadaan terminal, menurut Mahyeldi semakin strategis dengan
rencana Pemko Padang menjadikan Pasar Lubuk Buaya sebagai pasar induk.
Kemudian koridor-koridor baru untuk angkutan massal Trans Padang juga akan dibuka lagi untuk mengurangi kemacetan dalam kota.
Seiring dibukanya koridor baru tersebut, dibutuhkan 200 unit bus
untuk melayaninya. “Kami berharap Kementerian Perhubungan memberi
dukungan melalui bantuan untuk kebuyuhan bus tersebut,†tukasnya. (*)
Sumber : Humas Kota Padang