Karhutla Riau
Guyuran Hujan Bantu Padamkan Api di Lahan PT Ekawana yang Terbakar Sejak Jumat Lalu

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) berupaya memadamkan api yang terbakar di lahan perusahaan PT Ekawana.(Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
"Alhamdulillah, semalam turun hujan lebat sangat membantu kami. Namun kami masih standby karena masih keluar asap pada lokasi kebakaran," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Damkar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak, Irwan Pryatna
Empat titik api yang masih menyemburkan asap tersebut berada di Km 79 Dayun, Km 69 Dayun, di kampung Bunsur kecamatan Sungai Apit dan di jalan Pendidikan kampung Tualang.
Di Km 79 Dayun areal terbakar mencapai 10 Hektar. Diketahui lahan yang terbakar merupakan konsesi PT Ekawana. Sedangkan di tiga titik lainnya masing-masing 1,5 Ha -2 Ha.
"Di Km 79 pemilik merupakan konsesi PT Ekawana, diperkirakan sudah terjadi kebakaran sejak Jumat (12/7/2019). Titik apinya masih ada sampai Minggu malam sebelum hujan turun, nah Senin ini masih berasap," kata dia.
Ia mengatakan, pada areal PT Ekawana yang terbakar diduga digarap oleh masyarakat. Dugaan ini muncul karena sebagian lahan yang terbakar sudah ditanami kelapa sawit sisanya masih semak belukar.
"Penyebab dan pelaku masih diselidiki pihak kepolisian. Kami fokus saja pada pemadaman," kata dia.
Pihaknya sudah masuk ke areal terbakar dengan membawa perlaratan. Pemadam dari PT. Ekawana juga masuk ke dalam lokasi kebakaran dengan membawa alat pemadam sebanyak 7 unit.
Sedangkan pemadam dari PT RAPP masuk ke dalam lokasi kebakaran tersebut dengan membawa 3 unit mesin pemadam.
"Pada Sabtu kemarin juga sudah dibantu water bombing oleh helikopter dari BNPB 1 unit dan helikopter Kementrian LHK 1 unit. Menurut pengamatan dari tempat kejadian titik api berasal dari sepadan lahan milik warga yang kondisinya belukar," kata dia.
Kegiatan pemadaman dan pendinginan lahan juga dilaksanakan oleh personel gabungan Koramil 03/Siak, Polsek Siak, Damkar PT Ekawana, Damkar PT RAPP dan Damkar Siak. Jumlah personel mencapai 69 orang.
Peralatan yang tersedia dari PT Ekawana, maxtre 1 unit dan minitrax 4 unit. Sedangkan dari PT RAPP maxtre 2 unit dan alat berat exavator 1 unit. Selain pemadaman juga dilaksanakan pembuatan sekat kanal memakai exavator.
Tujuannya untuk mengantisispasi merembetnya api ke wilayah lain. Sekat kanal tersebut dibuat mengelilingi lahan terbakar. Pada sekat itu juga dibuat embung untuk sumber air pemadaman dan pendinginan lahan.
"Untuk titik lain tetap dalam pantauan. Personel juga membagi diri untuk menguasai seluruh titik kebakaran," tegasnya. (*)
Liputan: Brian
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews