Sabu 7,5 Kg dan 28 Ribu Butir Ekstasi Senilai 15 M Berhasil Diamankan Polda Riau
Polda Riau memperlihatkan para pelaku dan barang bukti saat press conference. (Foto: Sigapnews/Yef/Tbn)
Sigapnews.co.id | Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau kembali berhasil melakukan penangkapan besar terhadap peredaran Narkoba yaitu diperkirakan mencapai 7,5 kilogram sabu dan 28.500 butir pil ekstasi.
Hal itu terungkap saat Polda Riau melakukan Press Release Senin, pukul 10.30 wib (30/10/2017) di halaman Markas Komando Polda Riau, jalan Sudirman no 235 Kota Pekanbaru
Hadir dalam press release ini direncanakan Kapolda Riau dan pejabat Polda Riau lainnya namun karena adanya acara rapat Video Conference langsung dengan Mabes Polri Kapolda akhirnya batal menghadiri Press Release ini.
Direktur Reserse narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hariyono, didamping Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan bahwa tim Resnarkoba Polda Riau mendapatkan informasi akurat bahwa akan ada transaksi narkoba di wilayah Bengkalis yang akan dibawa ke Pekanbaru.
Mendapat informasi tersebut, tim Dit Res Narkoba dibawah pimpinan Wadir Resnarkoba melakukan konsolidasi dan kemudian berangkat ke Jalan Lintas Maredan Pekanbaru -Perawang Kabupaten Siak untuk melakukan pencegahan dan razia oleh anggota narkoba Polresta Pekanbaru dan Polsek Tenayan Raya sekira jam 19.00 wib.
Tim melihat sebuah mobil Avanza warna hitam BM1 554 JD dengan kecepatan tinggi melintas di jalan Maredan, langsung melakukan pengejaran sekitar jam 20.00 WIB dan akhirnya menangkap sopir berinisial RNA. Pada saat penggeledahan ditemukan bungkusan karton besar di kursi belakang mobil yang setelah dibuka berisi Narkoba dalam bentuk Sabu dan Pil ektasi.
Dalam pengembangan selanjutnya Team menangkap tiga orang tersangka dalam kasus ini bernama ID, AN dan RNA. “Kini tersangka dan barang bukti sudah kita amankan untuk proses hukum selanjutnya†kata Hariono sambil menutup pembicaraan.
Pengungkapan kasus narkoba skala internasional ini, Hariono mengatakan tidak menggunakan alat, melainkan manual. Untuk itu proses penyelidikan informasi yang didapatkan ini butuh waktu yang lama.
Sebelumnya juga, RN sudah pernah melakukan aksi nekatnya ini, yang kebetulan lolos dari jerat hukum dengan upah yang didapatkannya sebanyak Rp 20 juta. Namun barang buktinya lebih sedikit dari yang sekarang ini.
"Sudah dua kali RN ini melakukan hal yang sama. Pertama lolos dari mata hukum dengan upah Rp 20 juta, tapi sedikit jumlah barangnya. Terus yang kedua kalinya dilakukan berakhir dengan penangkapan," sebut Hariono.
Hariono memaparkan nilai jumlah barang haram ini sabu dan pil ekstasi diakumulatifkan dengan mata uang diperkirakan sekitar Rp15 miliar lebih. Sementara 2 senjata Airsoft Gun yang ditemukan petugas di dalam kost ID dan teman wanitanya A merupakan hasil narkoba.
"Total jumlah seluruh barang bukti ini jika diuangkan diperkirakan senilai Rp 15 miliar lebih. Terhadap 2 senjata jenis Ari Softgun, 1 diantaranya milik ID dari hasil transaksi narkoba dan 1 lagi milik orang yang menggadaikannya," papar Kombes Hariono.
Pengembangan kasus tergolong besar ini masih terus dilakukan untuk menemukan siapa bandar besarnya dan bagaimana barang haram ini bisa masuk di wilayah hukum Polda Riau. (Yef/Tbn)
Editor :Tim Sigapnews
.jpg)
