RAT Koperasi Sawit Perkasa Timur Rohul Molor, Karena Bertepatan Libur Lebaran
Persiapan RAT Koperasi Sawit Perkasa Timur, Kecamatan Tambusai, Rohul sudah matang.
Sigapnews.co.id | Rohul - Lahan pola kemitraan Koperasi Sawit Perkasa Timur, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) belum terkelola maksimal dan sering direndam banjir.
Ini sangat berdampak terhadap gaji tang diterima anggota masih terbilang kecil.
Ketua Koperasi Sawit Perkasa Timur, Syahrudin Siregar mengakui kendala yang dihadapi koperasi yang ia pimpin.
Syajrudin memaparkan bahwa masalah kondisi alam mengakibatkan lahan milik koperasi juga kerap terendam banjir di saat curah hujan tinggi.
Untuk itu pihak koperasi sering seperti melakukan perbaikan di lapangan seperti infrastruktur jalan dan perawatan.
"Kita fokusnya kesitu (perbaikan,red). Bukan berarti karena ada tekanan kita gelar RAT ini," jelas Syahrudin dan mengakui RAT tahun buku 2016 sudah direncanakan sejak lama, seharusnya sebelum bulan Ramadan lalu.
RAT (Rapat Anggota Tahunan) merupakan kegiatan wajib dilakukan oleh koperasi setiap tahun.
Menurut Syahrudin, RAT tahun buku 2016 terlambat dilaksanakan pengurus, dan baru bisa dilaksanakan Juli 2017, karena Juni lalu bertepatan Ramadan.
Ditanya masih kecilnya gaji 1.555 anggota‎, Syahrudin mengakui kondisi alam jadi kendala utama. Saat musim hujan, pihak pengurus harus pakai sampan ke lahan, karena terendam banjir dan bisa panen hingga 6 bulan.
Kendala lain, dari lahan koperasi sekira 1.000 hektar bermitra dengan PT. Panca Surya Agrindo (PSA), hanya sekira 821 hektar lahan yang bisa dikelola pihak koperasi.
Dari 821 hektar, 270 hektar dikonversikan pihak PT. PSA ke pihak Koperasi Sawit Perkasa Timur, namun baru sekira 113 hektar‎ yang sudah ditanami kelapa sawit dan sudah produksi. Sisa lahan belum bisa dikelola karena kondisinya rawa.
‎"Dari 113 hektar belum seluruhnya ditanami kelapa sawit, masih ada yang perlu disisip.‎ Kami tetap berusaha perbaiki koperasi ini ke depan," katanya.
Meski gaji anggota masih rendah, Syahrudin‎ mengaku ada beberapa keberhasilan yang telah dilakukan Koperasi Sawit Perkasa Timur, seperti membantu masyarakat yang berdampingan dengan lahan koperasi, seperti berbagi Sembako dengan masyarakat Bunga Tanjung saat terjadi bencana banjir.
Sebelumnya, Kades Lubuk Soting Maraposo mengatakan bahwa Koperasi Perkasa Timur milik warga tiga desa di Kecamatan Tambusai, yakni warga Desa Tambusai Timur, warga Desa Tingkok, dan warga Desa Lubuk Soting.
Maraposo mengaku RAT digelar di desanya tidak ada maksud lain, namun memang digelar secara bergantian. Ia berharap RAT di tahun-tahun selanjutnya tetap berjalan lancar.
Sementar‎a itu, Asisten Kepala PT. PSA Sabar Purba mengatakan Koperasi Sawit Perkasa Timur sudah dinilai mandiri. Namun demikian perusahaan tetap bermitra dengan koperasi ini.
Sabar mengakui dari 1.000 hektar lahan koperasi baru sekira 113 hektar yang sudah ditanami kelapa sawit. Namun produksi terkendala karena lahan kerap terendam banjir.
Masih di tempat sama, Kabid Koperasi Dinas Koperasi, UKM, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Rohul, Suryanto, mengakui memang seharusnya batas waktu RAT per 30 Juni 2017. Namun karena bertepatan Ramadan, batas waktu diperpanjang hingga akhir Juli 2017.
"Secara berangsur kita mencoba membina seluruh koperasi dan perbaikan. Permasalahan koperasi ini tentunya masalah penerimaan hasil perkebunan kemitraan yang masih rendah, namun itu disebabkan kondisi lahan yang tidak memungkinkan," jelasnya.
Suryanto menilai‎ masalah di Koperasi Sawit Perkasa Timur hanya miss komunikasi antara anggota dan pengurus. Ia mengharapkan pengurus koperasi harus lebih transparan lagi ke depan.
"Secara kelembangaan, Dinas akan melakukan pembinaan kelembagaan dan pembinaan usaha melibatkan dinas terkait," ungkap Suryanto.
RAT Koperasi Sawit Perkasa Timur dihadiri perwakilan Koramil 11 Tambusai, Kapolsek Tambusai AKP Yuli Hasman, perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Tambusai, Kades Tambusai Timur Zulkarnain, dan anggota koperasi.‎(Z)
Editor :Tim Sigapnews
