Semangat Keumatan Menggelora di Lailatul Ijtima PWNU Riau
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau menggelar Lailatul Ijtima Ke-2 malam, Rabu malam (17/9/2025), di Sekretariat PWNU Riau.
Pekanbaru - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau menggelar Lailatul Ijtima Ke-2 malam, Rabu malam (17/9/2025), di Sekretariat PWNU Riau.
Acara berjalan khidmat sejak pukul 20.00 WIB dengan rangkaian Istighosah, Gebyar Sholawat Maulid Nabi SAW, Pengajian Kitab Kuning, dan Munajat untuk Riau & NKRI.
.jpg)
Ketika saya tiba di lokasi, suasana sudah tampak padat. Jamaah berdatangan dari berbagai PCNU kabupaten/kota dan pondok pesantren, sembari membawa lampu, sajadah, dan semangat tinggi. KH. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Umum PBNU, tampil menyampaikan ceramah utama, diiringi zikir dan sholawat yang menggema di halaman sekretariat.
Gubernur Riau diwakili Asisten I Sekdaprov Zulkifli Syukur menyemarakkan acara dengan sambutan hangat atas nama pemerintah provinsi.
Gubernur Wahid dalam sambutan tertulisnya menegaskan bahwa NU bukan sekadar organisasi, tapi jati dirinya pendidikan, tradisi, dan kebangsaan.
“Pemprov Riau juga akan terus bergandeng tangan bersama para ulama, bersama NU, dan umat Islam secara umum untuk mencapai kesejahteraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucapnya tegas.
KH. Abdul Khalim Mahali, Ketua PWNU Riau, menyebutkan bahwa acara malam ini adalah tradisi NU yang kedua kalinya diselenggarakan oleh PWNU Riau. Ia menyebut pengajian rutin ini bukan hanya soal ibadah, melainkan menjadi ruang untuk koordinasi dan refleksi keumatan.
KH. Zulfa Mustofa dalam ceramahnya menyoroti dua tradisi pokok NU: bahsul masail dan lailatul ijtima. “
Tanda pengurus NU di daerah aktif, dua kegiatan ini pasti rutin diselenggarakan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa NU mendirikan jati dirinya atas asas agama dan tanggung jawab kebangsaan.
Unsur kejutan muncul ketika gelap menjelang tengah malam: jamaah yang tadinya ditempatkan di dalam sekretariat mendadak membludak hingga ke halaman depan, menambah suasana penuh kehangatan dan kekhidmatan.
Kebersamaan jamaah dari berbagai daerah Riau terlihat jelas, menunjukkan bahwa acara ini berhasil menyatukan umat dalam semangat yang sama.
Acara ini memperlihatkan bahwa NU tidak hanya aktif dalam ritual keagamaan, tetapi juga dalam pemberdayaan umat.
PWNU telah menegaskan tiga program utama kepemimpinannya: pendidikan umat, pengajian ilmu, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Lailatul Ijtima malam ini tidak hanya ritual biasa. Ia menjadi panggung klarifikasi identitas NU Riau: organisasi bukan hanya berpegang pada iman, tapi siap bergerak dalam pendidikan, tradisi, dan tanggung jawab sosial-kebangsaan. Masyarakat diharapkan menyaksikan bahwa komitmen NU tak surut di hadapan tantangan zaman.
Editor :Tim Sigapnews