Bupati Wardan Bapak Pembangunan Desa Inhil

Desa Maju Inhil Jaya (DIMJ) merupakan program unggulan Pemkab Inhil di bawah kepemimpinan Bupati HM Wardan. Dengan adanya program ini diharapkan pemerataan pembangunan berlangsung hingga ke tingkat desa.
Desa dan masyarakatnya tanpa ragu dan mantap menobatkan julukan tersebut kepada bupati yang dikenal religius ini, seperti yang terlihat di beberapa kecamatan yang telah menobatkan julukan tersebut baik secara lisan dan tulisan.
"Jalan hingga jembatan kualitasnya sudah baik. Maka tak salah rasanya mewakili masyarakat Gaung Anak Serka kami nobatkan Pak Wardan sebagai Bapak Pembangunan Desa," ucap H Ijmi jelang acara peresmian program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) se-Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS), pada 24 Maret 2017.
Proyek jalan Tembilahan-eluk Pinang Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) bisa dibilang merupakan satu diantara proyek prestisius yang berhasil dirampungkan di era Bupati Wardan.
Pasalnya, setelah puluhan tahun jalan lintas bagi masyarakat GAS dan sekitarnya tak kunjung tersentuh, maka tidak heran bisa masyarakat bersuka cita menyambut jalan impian yang telah di wujudkan Bupati Wardan ini.
"Mewakili masyarakat GAS, saya mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Bupati Inhil HM Wardan yang telah membangun Kecamatan GAS," ujar Camat GAS, Ijmi pada syukuran jalan dan istighosah di Masjid Al-Falah, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan GAS.
Ijmi menyatakan, kondisi jalan mulus seperti adalah mimpi masyarakat yang menjadi kenyataan, dan patut disyukuri.
"Terima kasih Pak Bupati telah bersusah payah melakukan lobi ke tingkat provinsi bahkan pusat, sehingga sekarang jalan sudah mulus sehingga aktivitas masyarakat sudah nyaman," ujarnya haru.
Maka pantas rasanya, jika syukuran masyarakat dengan menyembelih dua ekor sapi yang berasal dari swadaya masyarakat. Hal ini bukan hanya karena mensyukuri nikmat jalan yang telah bagus hingga kini dapat menembus Kota Tembilahan hanya dalam waktu 1,5 jam dibanding dulu yang harus memakan waktu 3 sampai 4 jam, juga mensyukuri berbagai hasil pembangunan lainnya.
Apresiasi dan syukur tak hanya dari masyarakat yang berdomisili di GAS, namun juga masyarakat GAS yang ada di perantauan.
Seperti yang diutarakan Hasriansyah, warga Kerukunan Keluarga Indragiri Hilir (KKIH) Jakarta, asal Teluk Pinang, GAS.
Demi memberikan cenderamata karikatur sebagai bentuk terimakasih atas telah baiknya akses jalan dari Tembilahan ke Teluk Pinang, mewakili masyarakat GAS yang berada di Jakarta, dirinya mencegat Bupati Inhil untuk menerima lukisan tersebut meskipun jadwal Wardan yang seharusnya memberikan sambutan buka bersama KKIH di Jakarta.
"Ini memang spontanitas dari kami. Tak ada direncanakan, makanya panitia sempat bingung saat kami menyampaikan agar kami diberi kesempatan terlebih dahulu, memberikan karikatur itu, persis sebelum Pak Wardan memberikan sambutan," ujar Hasriansyah saat usai acara buka bersama KKIH di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada 3 Juni 2017.
"Berpuluh tahun kami nantikan itu. Dari dulu dah kami dengar bahwa jalan itu akan dibangun, tapi tak jua kunjung jadi nyata. Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan Pak Wardan saat ini, jalan ke kampung kami akhirnya bagus juga," kata pria yang akrab disapa Rian itu kembali.
Bupati Wardan juga mengucapkan terimakasih pula atas kejutan yang diberikan itu. Menurutnya, bagusnya jalan tersebut tentu sudah menjadi kewajibannya sebagai kepala daerah untuk membangun negerinya.
"Terimakasih atas penghargaan ini. Baiknya jalan ini tentu berkat dukungan semua pihak. Saya sendiri sebagai kepala daerah, memang sudah menjadi kewajiban," ucap Wardan.
Saat memberi sambutan, Wardan juga mengungkapkan berbagai kemajuan yang kini telah dicapai oleh Inhil.
Di balik kemajuan itu, Wardan mengakui bahwa masih banyak kekurangan. Hal ini tak lain, katanya, akibat keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemkab Inhil.
"Walau telah banyak kemajuan, tapi saya tak menutupi masih banyak pula yang mesti kita bangun. Hal ini bukannya karena kami tak memikirkan pula, namun ada keterbatasan anggaran di pemerintahan kita," jelasnya.
Walau begitu, tegas Wardan, dirinya bersama segenap struktur Pemkab Inhil yang ada, tetap terus mengupayakan mendatangkan sumber-sumber dana lainnya. Sumber dana itu dijemput mulai dari Pemprov Riau hingga ke Pemerintah Pusat.
"Saya bersama staf-staf saya, terus mengupayakan menjolok dana-dana itu. Bahkan hingga pusat pun kami kejar tanpa henti. Alhamdulillah, seperti tahun kemarin, kami bisa dapatkan DAK yang cukup besar. Hingga bisa terbangun jalan ke Teluk Pinang itu," ujar Wardan.
Tidak hanya bagi Kecamatan GAS, baliho berisi tulisan,’Selamat Datang Bapak Pembangunan Desa’ tampak terpampang menyambut Bupati Inhil saat meresmikan program DMIJ di Kecamatan Pelangiran.
Baliho besar yang dipersembahkam oleh seluruh desa yang ada di Kecamatan Pelangiran itu bukanlah tanpa sebab, berbagai pembangunan yang selama ini tak tersentuh akhirnya berlahan bisa dinikmati oleh masyarakat di bawah kepemimpinan Bupati Inhil melalui kucuran dana yang besar dari program DMIJ besutan Bupati Inhil.
"Terimakasih kepada Pemkab Inhil sudah memberikan kami segala macam bentuk bantuan, seperti balai desa ini yang dibangun dengan dana DMIJ terimakasih Pak Bupati," ucap Kades Pinang Raya, Abdullah yang juga mewakili Forum Kades Kecamatan Pelangiran mengingat apa yang telah diberikan Pemerintah Kabupaten Inhil untuk masyarakat saat peresmian kegiatan DMIJ Kecamatan Pelangiran yang dipusatkan di Balai Desa Pinang Raya, Rabu (15/2).
"Terus terang kami bersyukur, dengan DMIJ semua serba bisa, tergantung kita mengelola bagaimana menyusun konsep,ujarnya.
Apa yang dikatakan Addullah tentu saja bukan hanya ucapan belaka, karena Bupati Inhil saja di buat takjub dengan pembangunan Gedung Balai Desa Pinang Raya yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pinang Raya.
"Desa bisa membangunan seperti ini sangat luar biasa sekali ini, desa di Provinsi Riau saya yakin tidak ada. Saya harap ini bisa diikuti oleh desa lain di Inhil," ujar Bupati Inhil dalam sambutannya sebelum meresmikan kegiatan DMIJ Kecamatan Pelangiran.
Terlebih lagi, lanjut Bupati, gedung serba guna tersebut dibangun dengan menggunakan anggaran DMIJ.
Tidak hanya itu saja, sebagai "negeri hamparan kelapa dunia", Wardan mengatakan, pentingnya konektivitas antar wilayah di Kabupaten Inhil yang berguna sebagai penunjang aktivitas perekonomian masyarakat berbasis kelapa, seperti konektivitas antar desa yang telah tampak di Kecamatan Pelangiran.
“Dalam waktu 1 hari, Camat Pelangiran mengajak saya berkeliling ke 8 desa, untuk menghadiri acara yang ada di masing-masing desa. Ternyata, dalam waktu 1 hari, dengan konektivitas antar daerah yang mudah dikarenakan infrastruktur yang baik, kami bisa menyelesaikan kunjungan ke 8 desa tersebut, dari pagi hingga malam hari,†terangnya.
Sementara itu, dengan penobatan yang dilakukan atas inisiatif ini, Bupati Wardan mengucapkan terimakasihnya, dikatakannya, pembangunan desa yang dikemas dengan nama DMIJ memang merupakan salah satu program prioritas yang dirancangnya.
Melalui program DMIJ itu pula, katanya lagi, Bupati berharap agar seluruh desa yang ada di Inhil dapat saling terhubung. Sehingga keterisoliran puluhan tahun yang dirasakan sebagian besar masyarakat Inhil, dapat selesai.
“Dengan dana DMIJ marilah kita bangun desa. Buatlah jalan-jalan desa hingga terhubung antar desa. Di kota kecamatan sendiri ada program IKK yang membangun jalan-jalannya. Dengan inilah mari kita capai Inhil yang maju, bermarwah dan bermartabat,†tegas Wardan.
Dari sisi pelaksanaan kegiatan, manajemen yang paling ideal dalam pelaksanaan program DMIJ adalah dengan pola manajemen keuangan mesjid.
"Manajemen layaknya manajemen mesjid yang diterapkan, tentunya demi mengedepankan transparansi dan akuntabilitas publik. Berguna untuk mengantisipasi alokasi dana DMIJ yang tidak tepat sasaran, serta juga berfungsi sebagai upaya mengefisienkan penggunaan anggaran," ujar HM Wardan.
Wardan mengatakan, dari hasil evaluasi yang dilakukan, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan melalui program DMIJ, secara umum dapat dikatakan baik dan berkualitas.
"Dari evaluasi kami, setiap kegiatan dari DMIJ, baik semua, dengan anggaran terbatas hasilnya berkualitas. Karena, disini partisipasi masyarakat juga dikedepankan," tutur Wardan.
Peningkatan alokasi dana DMIJ, dikatakan Wardan, didasarkan pada tipologi masing-masing desa. Terdiri dari 4 tipologi desa, yakni swadaya, swakarya, swasembada dan desa maju.
"Namun, sekarang untuk desa bertipe swadaya dengan alokasi dana minimal Rp 350 juta sudah tidak ada lagi. Sebab, seluruh kepala desa di Inhil berlomba-lomba meningkatkan kualifikasi desa mereka. Sehingga, sekarang yang ada hanya desa tipe swakarya dengan alokasi minimal Rp 500 juta per desa per tahun," terang Wardan.
Untuk meningkatkan tipe desa, disebutkan Wardan, terdapat 18 kriteria dan 86 indikator yang harus dipenuhi, untuk kemudian menjadi dasar penilaian sebuah desa masuk ke dalam kategori desa maju.
Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan mengimbau masyarakat lebih proaktif memberikan pengawasan terhadap pelaksanaan program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ) sebagai suatu program prioritas Pemerintah Kabupaten Inhil.
Pengawasan yang diberikan masyarakat, menurut Bupati Wardan merupakan wujud pemberdayaan dari seluruh komponen masyarakat itu sendiri.
Pengawasan tersebut, dikatakan Bupati Wardan juga dapat difungsikan sebagai sebuah instrumen untuk mengeliminir potensi penyelewengan dana anggaran pelaksanaan program DMIJ yang relatif besar hingga mencapai Rp 180 miliar per tahunnya atau berkisar antara 8,5 sampai 10 persen dari total APBD Kabupaten Inhil.
"Sekiranya dari hasil pengawasan oleh masyarakat, ditemukan bukti adanya penyelewangan dana pelaksanaan DMIJ maka segera laporkan kepada saya. Begitu pula, jika ada indikasi dari oknum pelaksana maupun pengelola anggaran yang bermain, silakan masyarakat langsung laporkan kepada saya," tegas Bupati Wardan.
Dalam pelaksanaan DMIJ, Bupati Wardan mengimbau kepada aparatur pemerintahan desa untuk senantiasa mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dana anggaran. Sebab, sejak awal, lanjut Bupati, program DMIJ tersebut memang telah mengusung manajemen mesjid dalam hal pengelolaan keuangan.
Hal senada juga di tegaskan oleh Ketua Komisi I DPRD Inhil, Yusuf Said. Ia mengakui bahwa program DMIJ yang diusung Pemkab Inhil sejak dipimpin Bupati Wardan, telah melakukan banyak perubahan di seantero Inhil.
Untuk itulah secara jelas dia menyatakan apresiasi yang besar telah terselenggaranya program tersebut sejak tiga tahun lalu.
"Berbagai pembangunan di desa yang kini maju pesat telah membuktikan bahwa program ini benar-benar menyentuh masyarakat. Untuk itulah sebagai DPRD saya apresiasi penuh langkah Bupati Inhil HM Wardan yang terus berupaya menyempurnakan program ini. Untuk itulah kita pintakan pula kepada seluruh teman-teman pendamping agar mendukung hal ini pula dengan kinerja yang semakin baik. Sehingga Inhil semakin maju, berjaya dan bermartabat," pungkasnya. (Adv/Defriandi)
Editor :Tim Sigapnews