Eksistensi Fotografi di Era Digitalisasi

Pengambilan foto oleh seorang fotografer Ridha (Foto by Ridha/rkusumabrata.com)
Perkembangan teknologi, mula dari perlengkapan kamera hingga komputer dan software photo editor ini membuat teman-teman seangkatan Ridha di profesi fotografi, lambat laun berkurang, karena banyak dari mereka yang tidak sanggup untuk melakukan investasi baru dan antipati untuk mempelajari perkembangan teknologi.
Bagi Ridha, mempelajari hal baru justru menjadi tantangan tersendiri. Ridha belajar komputer sebanyak dua kali dari analog ke digital, yaitu saat menggunakan kamera digital tipe medium format, dari Windows ke Apple. Untuk software photo editor sendiri, Ridha memulainya dengan Adobe Photoshop 5 secara otodidak.
Ridha beralih dari fotografi analog ke digital di tahun 2003 – 2004. Pada saat itu, pekerjaan utama Ridha adalah fotografi periklanan dengan kamera medium format analog. Setelah memiliki perlengkapan digital, barulah Ridha beralih ke digital.
Dengan penguasaannya terhadap teknologi dan keahlian fotografinya membuat banyak klien yang melirik dan tertarik dengan karya-karya RK Photography. Tanpa disadari, mau tidak mau perkembangan teknologi sangat mempengaruhi eksistensi seorang fotografer. Yang perlu diingat adalah “A good career can’t be found, it must be built!”.
Era Fotografi Mobile Phone
Dengan lajunya perkembangan teknologi, istilah fotografi tak lagi hanya bisa dilakukan oleh para fotografer profesional, semua orang bisa menjadi “fotografer”, yang tentunya tingkat keahlian yang beragam dan disesuaikan kebutuhan.
Tidak harus berbekal kamera DSLR, orang kini relatif dapat mengambil foto dan bahkan bisa melakukan editing foto berkat smartphone/ mobile phone dan dukungan aplikasi instan fotografi. Konsep ini sering disebut Mobilephone Photography / Smartphone Photography, bentuk pengambilan foto dengan medium perangkat telpon genggam.
Tak bisa dipungkiri, penggunaan kamera ponsel (mobile phone) dinilai lebih efektif dalam membagikan langsung hasilnya ke media sosial. Kemudian bagaimana para fotografer profesional masih bisa eksis dengan semakin mudahnya orang awam menghasilkan foto yang mumpuni? Banyak yang bilang “tidak masalah”, karena masih banyak bidang dan keahlian yang relatif tetap membutuhkan hasil berkualitas dari kamera DSLR. Misalnya, pekerjaan di bidang media atau wedding photographer yang notabene menggunakan kamera profesional.
Prediksi jangka pendeknya adalah Fotografer yang memang membutuhkan media rekam besar (foto produk, foto wedding, jurnalis, dsb) akan tetap membutuhkan kamera DSLR profesional. Dan pengguna kamera poket akan bergeser untuk menggunakan kamera mirrorless yang secara ukuran sama tapi lebih canggih.
Read more info "Eksistensi Fotografi di Era Digitalisasi" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews
Source : rkusumabrata.com/indonesiaprintmedia.com