Eksistensi Fotografi di Era Digitalisasi

Pengambilan foto oleh seorang fotografer Ridha (Foto by Ridha/rkusumabrata.com)
Kehadiran smartphone yang memiliki fitur kamera dengan kemampuan tinggi telah membuat produsen kamera digital konvensional kalang kabut. Mungkin ini bisa disebut era disrupsi kedua di dunia fotografi karena penjualan kamera digital untuk low-end dan medium turun drastis. Hal ini terjadi karena kebutuhan pengguna kamera telah dipenuhi oleh smartphone. Menurut informasi yang dikutip dari kompas.com (tahun 2017), popularitas smartphone turut berdampak pada penjualan kamera digital secara keseluruhan yang turun sebesar 24% dari segi jumlah di Indonesia.
Mobilephone Photography tidak hanya mengubah tren produk kamera, tapi membuka peluang bagi para pengembang software untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi fotografi yang kemudian mempermudah proses fotografi, seperti aplikasi photo editor hingga aplikasi yang memudahkan untuk bermain di media sosial.
Masa depan fotografi pastinya akan terus berkembang secara dinamis dengan perubahan-perubahan yang kadang tak terduga. Menurut Wenxin Zhang (seorang pengamat fotografi dari San Francisco), “Tidak akan ada masa depan yang spesifik dari fotografi, akan tetap berkembang dan bersentuhan dengan berbagai media lain seperti magical fluid. Maka apapun jenis kamera, smartphone, action cam, atau drone yang digunakan, semua itu sesungguhnya hadir untuk menjaga gairah para fotografer untuk menghasilkan karya foto yang beragam.”
Dengan adanya berbagai jenis teknologi kamera justru akan saling melengkapi berbagai kebutuhan fotografi. Jadi misalnya jika fotografer sudah memiliki kamera DSLR, bukan berarti drone atau smartphone tidak digunakan lagi. Kamera SLR, mirrorless, maupun kamera smartphone, masing-masing punya spesifikasi dan kekhasan tersendiri dari sisi fotografi ,maka adanya berbagai jenis kamera, justru dapat dimanfaatkan fotografer sebagai tantangan berkarya yang semakin kompleks.
Era Disruption Berikutnya?
Teknologi fotografi terus dikembangkan, Caltech University belum lama ini berhasil menciptakan kamera yang dapat mengambil foto tanpa lensa. Karena tidak menggunakan lensa, kamera yang diciptakan pun memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dengan kamera yang sudah ada di pasar sekarang. Padahal sebelumnya, lensa dianggap hal mutlak di dunia fotografi, kemudian teknologi mendobrak “dogma” tersebut dengan sesuatu yang lain.
Profesor Ali Hajimiri (profesor teknik elektro Caltech University) mengatakan, “Kami telah menciptakan single thin layer of integrated silicon photonics yang mengemulasi lensa dan sensor kamera digital, mengurangi ukuran dan harga dari kamera digital konvensional.
Sebenarnya kamera ini memiliki lensa seperti yang ada pada kamera konvensional namun menghilangkan peran optik konvensional, diganti dengan peran optik yang disebut sebagai ‘ultra-thin optical phased array (OPA chip)’, yang mana optik ini merupakan serangkaian dari receiver yang ringan seprti dikutip dari indonesiaprintmedia.com
Read more info "Eksistensi Fotografi di Era Digitalisasi" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews
Source : rkusumabrata.com/indonesiaprintmedia.com