Pemuda Tani Pekanbaru Jalin Sinergi dengan BRK Syariah, Dorong Perhatian Nyata untuk Petani Kota

Sigapnews.co.id, Pekanbaru – Di tengah pesatnya geliat pembangunan kota, suara para petani kerap tenggelam dalam riuhnya agenda pembangunan. Namun, Selasa pagi (15/7/2025), harapan baru menyapa dari lantai tinggi Menara Dang Merdu. Ketua DPC Pemuda Tani Kota Pekanbaru, Ginda Burnama, ST., MT., bersama jajaran pengurus, menyambangi kantor PT Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) dalam rangka silaturahmi dan penjajakan kerja sama.
Kehadiran mereka disambut langsung oleh Plt. Direktur Utama BRK Syariah, Helwin Yunus, beserta jajaran manajemen. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam membuka ruang kolaborasi konkret antara pemuda tani dan lembaga keuangan daerah untuk memperjuangkan hak-hak petani, khususnya di wilayah perkotaan.
“Kami datang tidak hanya untuk bersilaturahmi, tetapi juga menyampaikan realitas di lapangan. Banyak petani di Pekanbaru belum mendapatkan perhatian yang layak. Bantuan memang ada, tapi tidak jarang tidak tepat sasaran,” ungkap Ginda Burnama.
Ia menjelaskan bahwa saat ini DPC Pemuda Tani Pekanbaru tengah memetakan para petani yang belum memiliki legalitas hukum. Data ini nantinya akan menjadi dasar dalam mendorong legalisasi serta penyusunan program yang lebih akurat dan terarah.
“Kami siap menjadi jembatan antara kelompok tani dengan pemerintah, termasuk dengan BRK Syariah. Bila ada program CSR atau KUR yang menyentuh ketahanan pangan, kami ingin ikut serta memastikan program tersebut tepat guna dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh petani,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Helwin Yunus menyampaikan apresiasi atas langkah inisiatif Pemuda Tani Pekanbaru. Ia menegaskan bahwa BRK Syariah memiliki komitmen kuat dalam mendukung sektor ekonomi kerakyatan, termasuk bidang pertanian.
“Ketahanan pangan tidak bisa dikerjakan sendiri. Butuh sinergi banyak pihak. Kami sangat terbuka untuk berkolaborasi, namun tentu saja setiap program seperti CSR atau KUR harus mengikuti prinsip kehati-hatian agar tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal,” tegas Helwin.
Menurutnya, pertemuan ini menjadi langkah awal yang positif dalam membangun ekosistem pertanian yang kuat dan berkelanjutan, bahkan di tengah lanskap kota metropolitan seperti Pekanbaru.
Pertemuan hangat di tengah kokohnya gedung perkantoran itu seolah menjadi pengingat: bahwa di balik padatnya lalu lintas dan pesatnya pembangunan, masih ada ruang untuk mendengarkan suara petani. Dan dari sinilah, mungkin jalan menuju kedaulatan pangan bisa benar-benar dimulai—bersama, dari akar rumput hingga pucuk pimpinan. ***
Editor :Milla