Warga Ungkap Tingkah Keseharian Ardial Si Terduga Teroris

Warga Jl Makmur, Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara memasang spanduk penolakan kedatangan jenazah terduga teroris Ardial Ramadhana yang rencananya diserahkan pada pihak keluarga, Rabu (28/6/2
| MEDAN - Warga di Jl Makmur, Gang Dahlia 33, Dusun V, Desa Sambirejo
Timur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara sangat
menyayangkan sikap almarhum Ardial Ramadhana yang terlibat jaringan
terorisme Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) .
Seperti
diketahui, sebelumnya Polda Sumut melansir klarifikasi bahwa Ardial
merupakan satu dari dua dalang penyerangan ke pos jaga di Mapolda Sumut,
Minggu (25/6/2017) dini hari. Ardial menikam Aiptu Martua Sigalingging
yang sedang menjalankan tugas jaga pada subuh di Hari Lebaran pertama
itu.
Selama tinggal di kawasan Tembung, Ardial jarang bersosialisasi dengan warga.
"Kalau
pulang, dia selalu malam sampai rumah. Saya sendiri kurang begitu
mengenal sosoknya seperti apa," ungkap Mega (43), tetangga depan rumah
Ardial, Rabu (28/6/2017).
Wanita berambut pendek ini mengatakan, biasanya Ardial pagi-pagi sudah pamit kerja ke orangtuanya.
Yang mereka tahu, Ardial bekerja sebagai pedagang.
"Kalau pagi cuma lihat gitu aja. Dia pamit sama mamaknya, lalu pergi," katanya.
Kalaupun berpas-pasan di depan rumah, lanjut Mega, paling hanya melempar senyum.
"Selebihnya
saya tidak tahu dia seperti apa. Hanya begitu saja yang saya tahu,"
ungkap Mega. Hal senada juga disampaikan Kepala Dusun V, Sulisno (50).
"Mereka belum lama tinggal di sini. Saya sendiri enggak begitu mengenalnya seperti apa," ungkap pria berkulit hitam itu.
Yang
ia tahu, kata Sulisno, selama ini Ardial tinggal dengan ayah tirinya.
Warga kerap mengenal ayah tiri Ardial dengan sapaan pak Tri.
"Kami kaget begitu tahu dia teroris. Makanya kamu sepakat untuk menolak kedatangan jenazahnya," kata Sulisno.
Warga Menolak Menguburkan Ardial
Jenazah
almarhum Ardial Ramadhana (31), terduga teroris jaringan ISIS yang
menikam personel Polda Sumut Ipda (anumerta) Martua Sigalingging hingga
tewas akhirnya tidak jadi dimakamkan di kawasan rumah orangtuanya di
Jalan Makmur, Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung,
Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Pembatalan pemakaman ini setelah muncul penolakan keras dari warga Dusun V.
"Tadi
kami sudah koordinasi dengan bapak-bapak polisi mengenai pemakaman
tersangka. Karena jenazahnya kami tolak, pemakamannya tidak jadi di
sini," ungkap Kepala Dusun V, Sulisno (50), Rabu (28/6/2017).
Pria bertopi pet ini mengatakan, orangtua almarhum Ardial juga tidak boleh lagi tinggal di Dusun V.
Apalagi, masa kontrak rumah yang ditempati orangtua Ardial sudah habis.
"Gak
boleh lagi mereka tinggal di sini. Kebetulan kan kontrak rumah yang
mereka tempati sudah habis. Di sini juga sudah gak ada kontrakan,"
katanya.
Dari informasi diperoleh Tribun, jenazah Ardial dibawa
ke Jl Kemiri, Simpang Limun, Medan Amplas. Di sana, jenazah dimakamkan
oleh pihak keluarga.
Setelah mendapat kabar tersebut, Sulisno
bersama Ketua LKMD Sambirejo Timur, Pujiono lantas membubarkan warga
yang sudah berkumpul.
Mereka meminta warga untuk kembali ke rumahnya masing-masing.(*)
Editor :Tim Sigapnews