Korban Sriwijaya Air
Korban Sriwijaya Air Putri Wahyuni Dibawa ke Pekanbaru

Putri Wahyuni dan Ihsan saat jadi pengantin baru yang jadi korban pesawat Sriwijaya Air.(Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
SIGAPNEWS.CO.ID, PEKANBARU - Jenazah Putri Wahyuni (25), warga Kota Pekanbaru, yang jadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) lalu, berhasil teridentifikasi.
Selain Putri, jenazah suaminya, Ihsan Adhlan Hakim (33) juga berhasil diidentifikasi.
Sebagaimana diketahui, pasangan suami istri (pasutri) muda yang baru menikah pada Maret 2020 itu, menjadi korban pesawat nahas dengan call sign SJ-182 tersebut.
Keduanya menumpang maspakai yang identik dengan kombinasi warna putih, biru dan merah itu, dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng dengan tujuan ke Pontianak.
Namun pesawat hilang kontak sesaat setelah lepas landas. Sampai akhirnya pesawat dipastikan jatuh di perairan Pulau Seribu
Tim SAR gabungan pun menggelar operasi pencarian dan evakuasi, baik terhadap para korban, maupun bangkai pesawat.
Sekitar seminggu melakukan proses pencarian dan evakuasi, sejumlah korban dan beberapa kompenen atau bagian pesawat berhasil diangkat dari dalam air.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, juga melakukan proses identifikasi korban. Belasan orang korban sudah berhasil teridentifikasi.
"Seperti kita ketahui bersama, kemarin sesuai pers rilis yang disampaikan oleh tim DVI Pusdokes Polri, bahwa sudah teridentifikasi bersama 5 orang lainnya, korban bernama Putri Wahyuni," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, AKBP Agung didampingi Kasubbid Yanmed Dokkes, Kompol Supriyanto, Sabtu (16/1/2021).
Agung mengatakan, jenazah Putri berhasil teridentifikasi berdasarkan DNA.
Dimana sebelumnya, tim DVI Wilayah Riau juga membantu untuk mengambil sampel DNA kedua orangtua kandung Putri di Pekanbaru, untuk selanjutnya dikirim ke Posko DVI Pusat di Jakarta.
"Jadi secara hukum, atau bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis dan scientific, itu memang yang bersangkutan (korban) memang ada di dalam (pesawat yang jatuh) dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," urai Agung.
Disinggung soal koordinasi dengan pihak keluarga, Agung menuturkan, hasil komunikasi tim DVI Pusat dan DVI Riau, rencananya jenazah Putri akan dibawa dari Jakarta dengan pesawat sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia Akan dimakamkan di Pekanbaru, informasinya langsung (dibawa) ke rumah duka," pungkasnya.
Teridentifikasi 17 Korban
Pada Jumat (15/1/2021), tim DVI Polri telah mengumpulkan sampel DNA lengkap dari 62 keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Kami telah menerima 140 sampel DNA, ini dari 62 korban. Jadi sudah lengkap sampel DNA untuk seluruh korban," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramatjati, Jumat (15/1/2021).
Selain itu, tim DVI berhasil mengidentifikasi lima korban pada Jumat (15/1/2021) kemarin. Kelima korban tersebut ialah Toni Ismail (59), Dinda Amelia (15), Isti Yudha Prastika (34), Putri Wahyuni (25), dan Rahmawati (59).
Dengan teridentifikasi lima korban pada Jumat kemarin, total sudah 17 korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi.
Korban yang sebelumnya teridentifikasi, yakni Okky Bisma, Fadly Satrianto, Khasanah, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni, Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Supianto, Pipit Piyono, Mia Tresetyani, dan Yohanes Suherdi.
Dari 17 korban yang telah teridentifikasi, empat jenazah di antaranya sudah diserahkan kepada pihak keluarga, yakni Okky Bisma, Asy Habul Yamin, Fadly Satrianto, dan Ricko.
Jenazah Okky dan Asy Habul diketahui telah dimakamkan.
"Tadi pukul 16.00 WIB, almarhum Ricko telah kami serahkan ke keluarga untuk kemudian dimakamkan," ujar Rusdi.
Sementara itu, jenazah Isti Yudha Prastika menurut rencana akan dimakamkan hari ini, Sabtu (16/1/2021).
Temuan tim SAR gabungan
Sejak peristiwa itu, tim SAR gabungan yang melibatkan Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, Polairud, Bakamla, KPLP, dan tim relawan langsung mengerahkan pasukan untuk melakukan operasi pencarian.
Hari demi hari, temuan-temuan baru terus bertambah.
Berdasarkan data terbaru hingga pencarian hari ketujuh, Jumat (15/1/2021), sebanyak 272 katong berisi bagian tubuh korban telah dievakuasi.
"Sehingga total yang kami dapatkan selama tujuh hari ini sebanyak 272 kantong jenazah berisi bagian tubuh korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat jumpa pers di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/1/2021) malam.
Temuan lain, yakni 46 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 50 bagian serpihan besar pesawat.(*)
Liputan: Brian.
Editor : Robinsar Siburian
Editor :Tim Sigapnews