Imbas Karlahut
Sebanyak 221 Warga Rupat Terimbas Penyakit Akibat Asap
Ibu dan anaknya ini derita penyakit akibat kabut asap sedang diperiksa petugas kesehatan di Puskesmas Kec. Rupat, Kab. Bengkalis, Riau.(Photo: Sigapnews.co.id/ist)
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, hingga Rabu (6/3/2019), sudah terjadi 221 orang penyakit akibat kabut asap.
Secara rinci jenis penyakit meliputi, ISPA atau Influenza Like Ilness (ILI) sebanyak 184 orang. Kemudian, penyakit asma 5 orang, penyakit konjungtivitis 6 orang dan penyakit dermatitis 12 orang.
Dari 184 orang ISPA atau ILI, sebanyak 42,49 persen terjadi pada kelompok umur 20-44 tahun. Kemudian 27,80 persen terjadi pada anak-anak kelompok umur 5-9 tahun. Sebanyak 24,70 persen terjadi pada balita dengan kelompok umur 1-4 tahun. Terakhir 7,90 persen terjadi pada bayi umur di bawah 1 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Bengkalis melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Alwizar SKM, Kamis (7/3/2019), data-data penyakit tersebut berdasarkan updating laporan setiap hari dari UPT Puskesmas Batu Panjang dan UPT Puskesmas Teluk Lecah, Kecamatan Rupat. Selanjutnya data yang diterima langsung diteruskan ke Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
Untuk menangani warga penderita penyakit kabut asap, Diskes Bengkalis langsung mengambil langkah cepat dengan cara mengaktifkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan surveilans aktif. Hal ini penting, sebagai upaya penyembuhan kepada penderita dengan melakukan care seeking sesegera mungkin.
“Warga masyarakat yang menderita penyakit-penyakit tersebut telah dilakukan care seeking sesuai SOP yang berlaku oleh puskesmas yang ada,†ungkap Alwizar.
Letak geografis Pulau Rupat yang berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera dan berada di Selat Malaka sangat dipengaruhi oleh musim.
Pada saat awal terjadinya kebakaran pada 25 Februari, memasuki musim angin utara. Yaitu angin berhembus sangat kencang dari arah Selat Malaka menuju continental Pulau Sumatera. Akibatnya asap dari karhutla di Pulau Rupat tertahan di wilayah Dumai dan sekitarnya.
“Bisa jadi faktor ini yang menyebabkan banyaknya angka penderita ISPA dan penyakit lainnya akibat asap karlahut,†ujar Alwizar. (*)
Liputan: Diskominfotik
Editor : Ariston Sitorus.
Editor :Tim Sigapnews