Demokrasi dan Rekor Sejarah Dari Tanah Lancang Kuning

H. Ismail Suko, Tokoh Masyarakat Riau
Riau mencatat sejarah penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Untuk pertama kalinya, seorang pengusaha, Rusli Zainal, mampu menembus panggung politik dan dipercaya rakyat menjadi bupati sekaligus gubernur. Sebuah fakta yang mematahkan anggapan bahwa jabatan politik hanya milik mereka yang berasal dari jalur birokrasi atau militer.
Selang beberapa tahun kemudian, reformasi kembali menghadirkan kejutan. Septina Primawati, putri Ismail Suko, dilantik sebagai Ketua DPRD Riau. Ia bukan hanya mewarisi nama besar sang ayah, tetapi juga mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menduduki kursi tertinggi legislatif di provinsi ini. Kehadiran Septina menjadi simbol bahwa demokrasi di Riau membuka ruang luas bagi siapa pun, tanpa memandang gender maupun latar belakang.
Dua peristiwa ini menegaskan pesan kuat: era reformasi telah memberi peluang setara bagi putra-putri bangsa. Dari dunia usaha, akademisi, aktivis, hingga kalangan profesional, semua bisa berkontribusi. Menjadi bupati, gubernur, bahkan presiden bukanlah mimpi mustahil selama rakyat memberi mandat.
Namun, kesempatan emas ini hanya akan bermakna bila dijaga dengan niat tulus. Demokrasi tidak boleh berhenti pada pencapaian jabatan, tetapi harus menjadi sarana melawan penyakit kronis negeri: korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Tanpa itu, sejarah yang indah akan bergeser menjadi catatan kelam.
Kini, 36 tahun setelah peristiwa penting yang dikenang, kita berdoa untuk almarhum Ismail Suko. Namanya terpatri sebagai bagian dari perjalanan demokrasi Riau. Dari sosoknya kita belajar, bahwa keberanian politik bisa memberi inspirasi lintas generasi.
Riau, dengan tanah lancang kuningnya, telah membuktikan bahwa demokrasi benar-benar hidup. Tugas kita bersama adalah merawatnya agar tetap menjadi milik rakyat, bukan segelintir elit. Semoga reformasi ini terus memberi ruang lahirnya pemimpin jujur, adil, dan amanah.
Al-Fatihah untuk Ismail Suko. Merdeka untuk NKRI. Dan Riau, teruslah menjadi saksi perjalanan demokrasi yang membanggakan.
Editor :Rahman