Perjanjian Intelijen
Perjanjian Intelijen di Batalkan Korsel, Shinzo Abe Sebut Rusak Kepercayaan Bersama
PM Jepang, Shinzo Abe.(Foto: Sigapnews.co.id/Istimewa/Net)
Dilansir dari Straitstimes, Abe pada hari Jumat (23/8/2019) mengatakan, keputusan Korea Selatan telah merusak kepercayaan bersama, bahkan melanggar janji masa lalu dimana perjanjian militer ini dimulai sejak tahun 2016. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono menyebut, bahwa langkah Korea Selatan sangat disesalkan.
Alih-alih membahas persoalan tersebut lebih lanjut, Abe justru berjanji untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat demi menciptakan perdamaian kawasan.
"Kami akan terus berkoordinasi erat dengan AS untuk memastikan perdamaian dan kemakmuran kawasan, serta keamanan Jepang," ujar Abe sebelum berangkat ke Prancis dalam rangka pertemuan G-7.
Korea Selatan sendiri mengatakan bahwa keputusan ini diambil karena Jepang telah menurunkan status perdagangan preferensial Korea Selatan yang juga mengubah kerja sama keamanan antara kedua negara.
Tidak hanya Jepang, keputusan Korea Selatan juga mengejutkan banyak pihak dan semakin menunjukkan hubungan buruk antara Korea Selatan dan Korea Utara. Pentagon dalam hal ini sudah menyatakan keprihatianan dan kekecewaan yang kuat pada runtuhnya perjanjian.
Menurut Dosen Kebijakan Internasional Stanford University, Daniel Sneider, beratnya sejarah masa lalu mempengaruhi hubungan saat ini. Generasi yang tidak pernah secara langsung mengalami masa kolonial dan masa perang di masa lalu tetap dapat terpengaruh. Lebih lanjut, bagi Sneider, tidak ada jalan keluar yang mudah bagi ketegangan kedua negara ini.(*)
Liputan: Non Reporter
Editor : Robinsar Siburian
Editor :Tim Sigapnews