BBM Subsidi Diduga Disalahgunakan, LSM Ultimatum Pertamina

Kabid Kominfo DPP LSM BERANTAS. dok foto (Red)
SIGAPNEWS.CO.ID | PEKANBARU — Dewan Pimpinan Pusat LSM Barisan Suara Rakyat Bersatu (DPP LSM BERANTAS) kembali menyambangi Kantor Pertamina Wilayah Riau di Jalan Sisingamangaraja, Pekanbaru, pada Rabu, 28 Mei 2025, untuk mempertanyakan kelanjutan laporan dugaan penyalahgunaan BBM subsidi oleh dua SPBU di Provinsi Riau.
Kedatangan ini dipicu lambannya respon Pertamina terhadap laporan resmi yang telah dilayangkan sejak 16 April 2025 lalu. Laporan tersebut memuat dugaan pelanggaran oleh SPBU 14.2836109 di Jalan Lintas Timur Kerinci, Kabupaten Pelalawan dan SPBU 14.282.630 di Jalan Imam Munandar, Kota Pekanbaru.
“Sudah satu bulan lebih laporan kami masuk, tapi belum ada sanksi yang jelas. Kami mempertanyakan, apakah SPBU tersebut sudah diperiksa? Karena info dari lapangan, dugaan penyalahgunaan BBM subsidi masih terjadi,” ujar Erick D. Simanjuntak, SH, Kabid Humas dan Informasi DPP LSM BERANTAS.
Erick menjelaskan bahwa oknum di dua SPBU diduga menggunakan modus pengisian BBM bersubsidi berulang-ulang ke kendaraan yang dimodifikasi secara khusus, sehingga lolos dari pengawasan dan tidak menimbulkan kecurigaan.
“Ini terang-terangan melanggar UU Migas dan Perpres tentang distribusi BBM subsidi. Rakyat kecil dirugikan, negara pun kehilangan miliaran,” tegasnya.
Sementara itu, staf Pertamina Riau mengaku bahwa laporan dari LSM BERANTAS telah diteruskan ke Pertamina Regional Medan, namun belum ada tanggapan hingga hari ini.
“Sudah kami kirim ke Medan, tapi belum ada balasan atau arahan sampai saat ini,” ungkap seorang staf saat ditemui LSM BERANTAS.
Kondisi ini justru memicu kecurigaan bahwa ada potensi pembiaran atau keterlibatan oknum pejabat dalam praktik kecurangan tersebut. LSM BERANTAS menilai lambannya tindakan adalah bentuk kegagalan pengawasan dari internal Pertamina sendiri.
“Kalau laporan sudah masuk sejak April tapi belum diproses hingga akhir Mei, ini patut dicurigai. Jangan-jangan ada yang melindungi mafia SPBU,” sindir Erick.
Merespons hal itu, LSM BERANTAS mengancam akan menggelar aksi besar-besaran jika dalam beberapa hari ke depan tidak ada tindakan tegas dari Pertamina.
“Jika tidak ada tindak lanjut nyata, kami akan turun ke jalan dan menuntut pencopotan pejabat pengawas yang terlibat,” tegas Erick.
Editor :Tim Sigapnews