Eksistensi Fotografi di Era Digitalisasi
Pengambilan foto oleh seorang fotografer Ridha (Foto by Ridha/rkusumabrata.com)
EDUKASI BISNIS, Kata bertahan (eksis) dalam suatu profesi atau bisnis itu susah, namun memulai itu selalu mudah untuk dilakukan. Itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perjuangan seseorang dalam mempertahankan setiap pilihan langkah dalam hidupnya.
Setiap orang sudah seharusnya memikirkan bagaimana bisa eksis setelah berani memulai di awal.
Dalam dunia fotografi pun juga demikian. Menjalani profesi fotografi sejak era analog di tahun 1989 dan kini dihadapkan dengan perkembangan teknologi, tak menghalangi Ridha untuk tetap berkarya.
Pada dasarnya, menjadi seorang fotografer profesional harus memiliki standar kualitas yang terus berpacu dengan perkembangan zaman, sehingga kredibilitas fotografer di mata pelanggan pun dapat terus bertahan, bahkan meningkat.
Untuk mempertahankan eksistensinya di dunia fotografi, tentu Ridha memiliki kiat-kiat tersendiri. “Yang paling utama adalah semangat dari dalam diri untuk tetap eksis dan bertahan di dunia fotografi. Kuncinya adalah niat, karena bagi saya, menjadi seorang fotografer adalah jalan hidup yang sudah saya pilih.”, terang Ridha dengan penuh semangat.
Tak kalah penting, tekad yang kuat dalam memegang prinsip untuk tetap menjalani profesi sebagai fotografer juga menjadi salah satu faktor Ridha untuk membuktikan kepada keluarganya, bahwa pilihan Ridha atas fotografi untuk masa depannya tidaklah sia-sia. Masih dengan semangat yang menggebu-gebu, Ridha mengatakan akan terus mengejar sesuatu sampai dirinya mendapatkan apa yang diinginkan dalam membangun karir fotografinya.
Bagi Ridha, lebih tepat jika mempelajari hal baru, seperti teknologi yang terus berkembang dari zaman ke zaman, daripada membuang waktu dengan mengganti profesi ke bidang lain. Proses belajar dengan latihan teknis pun juga Ridha lakukan, yaitu mulai dengan menggunakan kamera digital dan belajar tentang post production.
Saat mengawali karirnya di fotografi digital, yang paling utama bagi Ridha adalah pencahayaan, karena pada saat itu kemampuan photo editing Ridha masih sangat terbatas, maka yang terpenting adalah kualitas foto sudah bagus sejak tertangkap kamera, sehingga foto tidak memerlukan banyak editing.
Untuk perlengkapan fotografi antara era analog dan digital tidak jauh berbeda, namun karena kamera analog tidak peka terhadap cahaya, maka lebih banyak membutuhkan pengaturan cahaya. Sedangkan kamera digital sudah cukup peka terhadap cahaya. Selain perlengkapan, di era digital seorang fotografer juga harus memikirkan post production sebelum memotret, karena hal ini akan menentukan lama waktu penyelesaian produksi foto.
Pada dasarnya, prinsip pengaplikasian fotografi di era digital sama dengan analog, hanya hasil akhir dengan post production, seperti mempelajari teknologi komputer dan software photo editor saja yang membedakannya, di mana hal ini membuat usaha sang fotografer lebih besar dan waktu yang tersita lebih lama.
Read more info "Eksistensi Fotografi di Era Digitalisasi" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews
Source : rkusumabrata.com/indonesiaprintmedia.com