Paduan AI dan Gotong Royong: Indonesia Luncurkan Peta Gotong Royong

Lebih lanjut, Indra menyoroti bagaimana Peta Gotong Royong memperkuat upaya tersebut dengan pendekatan berbasis komunitas. “Peta Gotong Royong dari PetaBencana.id merupakan perangkat penting yang membantu mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan memberdayakan masyarakat setempat, yang selalu menjadi penanggap pertama di saat krisis. Dengan mendukung koordinasi dan saling melengkapi dalam upaya kemanusiaan, platform ini mewujudkan komitmen kemanusiaan inti untuk tanggap bencana yang efektif dan dipimpin secara lokal.”
Setelah melalui tahap fase uji coba awal selama banjir Februari 2025, platform ini menunjukkan tingkat pencocokan kebutuhan di lapangan 70% lebih cepat dibandingkan dengan koordinasi melalui media sosial menurut staf PMI Deli Serdang, Bapak Supriadi Herlambang.
"Maret 2025, banjir bandang terjadi di Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Saya yang berada jauh di Deli Serdang, Sumatera Utara, berkoordinasi dengan rekan-rekan PMI Padang Sidempuan untuk mengirimkan permintaan bantuan berdasarkan data tersebut melalui fitur Peta Gotong Royong dari PetaBencana.id. Setelah beberapa hari, permintaan saya mendapatkan respon dari salah satu donatur sehingga para korban banjir bisa mendapatkan bantuan sederhana seperti perlengkapan wanita (pembalut).
Fitur Peta Gotong Royong memiliki manfaat yang sangat besar bagi Masyarakat. Kita dapat meminta bantuan yang sangat dibutuhkan bagi korban bencana secara lebih cepat dan efektif.
Memang benar, PetaBencana.id sangat bermanfaat karena selain kita bisa memberikan laporan bencana yang terjadi, kita juga bisa meminta donasi kepada donatur dan sesama. Tak hanya meminta tapi kita pun dapat berbagi dan memberikan donasi bagi sesama.”
Supriadi, PMI Deli Serdang, Sumatera Utara - Testimoni pengguna Peta Gotong Royong.
Seiring dengan meningkatnya risiko iklim di Asia Tenggara, inisiatif seperti Peta Gotong Royong menunjukkan potensi AI dalam meningkatkan ketahanan dan respons bencana. Sementara sains iklim global menghadapi tantangan politik, masyarakat lokal mengambil langkah proaktif untuk melindungi masa depan mereka. Peningkatan peran masyarakat juga didukung oleh Zahrotul Ulya, Direktur Eksekutif Daerah PKBI Jawa Timur. Ia menyebutkan, “Peta Gotong Royong oleh PetaBencana.id bisa mengajak lebih banyak orang untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan bantuan kepada korban bencana. Dengan mudahnya akses dan transparansi yang ditawarkan, masyarakat merasa lebih percaya diri untuk terlibat dan berkontribusi.”
Lebih dari sekadar pelaporan, Zahrotul menekankan bahwa platform ini juga memberi ruang bagi warga untuk menyampaikan kebutuhan secara spesifik, yang sering kali luput dalam respons darurat konvensional. “Platform ini menyediakan alat untuk meminta berbagai macam kebutuhan termasuk bantuan untuk kebutuhan rumah tangga, bayi, anak-anak, dan sebagainya, yang menyediakan cara penting untuk menanggapi kebutuhan spesifik selama bencana,” tambahnya.
I Nyoman Suartanu, Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial Kemanusiaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, merefleksikan resonansi budaya dan spiritual dari platform tersebut: “Bantuan bersama berakar pada kemanusiaan kita—memerlukan ketulusan, kesukarelaan, dan kemauan untuk mengatasi ego demi kebaikan bersama. Inisiatif terbaru PetaBencana.id, dengan Peta Gotong Royong, bukan sekadar inovasi teknologi; ini adalah panggilan moral untuk bersatu lintas agama dan komunitas dalam semangat tanggung jawab bersama. Di PHDI, gerakan kami untuk mencintai kehidupan sangat selaras dengan inisiatif ini, dan kami berkomitmen untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana melalui kolaborasi, kasih sayang, dan tindakan kolektif.”
Prinsip gotong-royong yang diemban oleh PetaBencana.id juga dipuji oleh Yasser Atmanegara, Wakil Sekretaris Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah Jakarta, yang menyatakan: “Pertama-tama saya sangat senang nama ini dipilih dengan tepat karena ini merupakan terobosan teknologi yang berlandaskan pada kearifan lokal, semangat gotong royong. Peta Gotong Royong sangat menjanjikan sebagai platform untuk tidak hanya koordinasi, tetapi juga kolaborasi, lintas organisasi, yang memungkinkan penyaluran bantuan lebih cepat, lebih efektif, dan lebih langsung. Peta ini membantu memangkas birokrasi, mendukung respon antarwarga, dan menjadi catatan penting partisipasi publik dalam respons dan pemulihan bencana. Ini menunjukkan betapa kuatnya masyarakat kita ketika kita bekerja bersama.”
Platform ini juga mencerminkan tren yang lebih luas menuju tata kelola bencana yang terdesentralisasi, seperti yang diakui dalam kerangka kerja ASEAN terkini tentang ketahanan iklim. Karena penundaan politik global mengancam akan memperlambat sains iklim global dan respons internasional yang terkoordinasi, inovasi seperti Peta Gotong Royong menawarkan jalan ke depan — di mana masyarakat tidak menunggu bantuan, tetapi memimpin langsung koordinasi pasca kejadian bencana.
Fitur Utama Peta Kerja Gotong Royong:
+ Pelaporan Kebutuhan Secara Real-Time: Individu yang terdampak dapat melaporkan kebutuhan mereka melalui platform Peta Gotong Royong, yang memungkinkan siapapun untuk menanggapi dengan bantuan yang tepat dan tepat waktu.
+ Sistem Pencocokan Terdesentralisasi: Anggota masyarakat, organisasi lokal, dan relawan dapat berkoordinasi secara langsung, sehingga mengurangi keterlambatan dalam penyaluran bantuan. Data Terbuka untuk Transparansi: Platform ini menyimpan catatan permintaan bantuan dan pemenuhannya yang dapat diakses publik untuk meningkatkan akuntabilitas dan menghindari duplikasi.
+ Integrasi yang Sempurna dengan Media Sosial: Dirancang untuk bekerja dengan aplikasi pengiriman pesan yang umum digunakan di Indonesia, menjadikan partisipasi masyarakat lebih mudah dan dapat diakses oleh khalayak luas.
Tentang Yayasan Peta Bencana (Disaster Map Foundation)
Didirikan di tahun 2017, Yayasan Peta Bencana berada di garis terdepan dalam mengembangkan dan memelihara perangkat lunak open-source untuk mengurangi resiko bencana dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Dalam perjalanannya, Yayasan Peta Bencana telah berkolaborasi dengan komunitas tanggap bencana, universitas, lembaga pemerintah, ahli, aktivis, peneliti, dan penanggap bencana serta organisasi kemanusiaan untuk mengembangkan, mengimplementasi, dan menggunakan perangkat lunak adaptasi perubahan iklim. Sebagai badan koordinator dari salah satu perangkat lunak open-source terbesar di dunia yang saat ini membantu lebih dari 350 juta orang, Yayasan Peta Bencana menyatukan tim dari Indonesia, Filipina, India, dan wilayah lainnya untuk mendorong pengembangan dan penerapan ketangguhan bencana berbasis komunitas yang inovatif.
Press release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Read more info "Paduan AI dan Gotong Royong: Indonesia Luncurkan Peta Gotong Royong" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews