Politik
Partai Golkar Bantah Bentuk Tim Penurunan Elektabilitas

Idrus Marham, Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional di Jakarta Convention Center, Jakarta, 24 Januari 2016.(Foto: Sigapnews/Piter).
Namun ia membenarkan ada tim di internal Golkar yang dibentuk untuk meningkatkan elektabilitas partai.
"Enggak ada itu (tim penurunan), ya ada tim yang bertugas untuk merumuskan program-program dalam rangka peningkatan elektabilitas Golkar," kata Idrus saat ditemui di Kantor Pusat DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 18 September 2017.
Sebelumnya, politikus senior sekaligus Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku telah menerima laporan hasil survei yang menyebutkan elektabilitas partainya berada di bawah angka 4 persen.
Ini dianggap sebagai sinyal merah bagi partai yang pernah berkuasa selama 32 tahun lebih dalam pemerintahan.
"Terjadi kemerosotan dalam survei terbaru. Golkar 3,5 persen, di bawah 4 persen," kata dia.
Idrus menjelaskan tim ini adalah tim yang bekerja secara normal di internal partai.
Ia menepis isu bahwa tim tersebut dibentuk pasca turunnya elektabilitas Partai Golkar akibat Ketua Umum Setya Novanto, terjerat kasus korupsi e-KTP. "Enggak ada itu, fitnah," ujarnya.
Idrus juga hanya menanggapi secara diplomatis mengenai penurunan elektabilitas partai beringin tersebut.
"Nanti tetap ada kajian, semua akan lihat dan harus bicara," ujarnya.
Dalam catatan Tempo, elektabilitas Partai Golkar mengalami penurunan sejak pemilihan umum 2009. Pada pemilu 2004, Golkar bisa menarik suara nasional hingga 21,58 persen.
Pada 2009, perolehan suara menurun cukup tajam, yaitu sebesar 14,45 persen. Perolehan suara Golkar meningkat tipis di pemilu 2014 dengan perolehan 14,75 persen.(*)
Editor :Tim Sigapnews