Karhutla di Riau
Kebakaran Hutan Belum Berdampak Pada Aktivitas di Bandara SSK II Riau
Aktifitas penumpang tampak keluar dari Terminal Kedatangan Bandara SSK II Pekanbaru, Minggu (10/2/2019).(Photo: Sigapnews.co.id/Ist)
Hal ini diungkapkan Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait, Senin (11/3/2019).
"Dampak Karhutla di Riau, dari data yang kami pantau belum berdampak langsung (pada penerbangan). Adapun kalau delay, itu karena kabut, bukan asap," sebutnya.
Dia melanjutkan, artinya, Karhutla di Riau sejauh ini tidak sampai mengakibatkan delay atau pun cancel penerbangan.
Sementara itu katanya, visibility atau jarak pandang disaat atau hari tertentu, terutama pada pagi hari pernah kurang dari 1000 meter.
"Itu relatif. Dalam 10 hari terakhir hanya terjadi dua kali," paparnya.
Ditanyai jumlah penerbangan di SSK II, Jaya mengaku saat ini mengalami penurunan atau anjlok.
Terhitung dari awal tahun 2019 hingga 10 Maret 2019 ini, perkiraan penurunan penerbangan mencapai 30 persen. Lalu pesawat 28 persen.
"Sebelumnya penerbangan bisa 96 sampai 90, saat ini 70 sampai 80 saja," terang Jaya.
Penurunan ini disebutkan dia, lebih dikarenakan masih tingginya harga tiket pesawat.
Terutama dari kota utama di Pulau Jawa ke Pekanbaru, atau sebaliknya.
"Anjlok hampir ke semua destinasi. Jakarta, Bandung, Surabaya dan Medan," tuturnya.
Pihaknya berharap, perusahaan maskapai bisa secepatnya melakukan penyesuaikan harga tiket kembali.
Agar mobilitas masyarakat kembali seperti semula.
"Disamping itu kita juga melakukan upaya efisiensi biaya operasi bandara. Lalu menawarkan rute-rute baru, salah satunya ke Danau Toba," ulasnya.
Dia menambahkan, pengaruh penurunan jumlah penerbangan, sudah ada 1 atau 2 tenant yang tutup. "Karena penjualannya drastis turun seiring dengan turunnya jumlah penumpang," pungkasnya. (*)
Liputan: Brian.
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews