Nasi0nal
Luhut: Gunakan Pendekatan Agama, Waspadai Teroris

Menteri Koodinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (tengah) didampingi oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi (kiri) dan Direktur Utama PT Adhi Karya, Budi Harto seusai melakukan peninjauan LRT Jabodetabek rute Cibubur-Cawang,
Sebab, Luhut menilai bahwa hal itu lebih berbahaya dibandingkan yang berorganisasi atau berkelompok.
"Gerakan teroris tanpa bentuk atau organisasi ini lebih berbahaya," kata Menteri Luhut di Baruga Universitas Hasanuddin, Makassar, Sabtu, 26 Agustus 2017.
Karena itu, lanjut Luhut, pemerintah terus mengantisipasi agar tidak terjadi aksi teroris lagi. Dengan cara melakukan pendekatan agama, budaya, dan lainnya.
"Inilah solusi yang dilakukan pemerintah untuk mencegah aksi teroris," tutur Luhut.
Apalagi, kata Menko Luhut, badan intelijen, polisi, dan tentara bekerja dengan sangat bagus untuk melacak gerakan-gerakan radikalisme.
Luhut tidak ingin Indonesia seperti Marawi dan Suriah yang peperangan tidak selesai hingga sekarang.
Akibatnya ratusan warga meninggal dan jutaan orang eksodus. "Itu-itu saja kelompok yang berkelahi seperti ISIS, Taliban, dan Al Shabbab," ucap Luhut.
Menurut Luhut, perang antarkelompok yang terjadi di Suriah dan Marawi tersebut lantaran masing-masing ulama mengeluarkan aturan yang berbeda-beda.
Sehingga yang menjadi korban masyarakat setempat, banyak eksodus ke tempat lain bahkan ada yang mati.
"Karena aturan-aturan yang dikeluarkan berbeda, akibatnya masyarakat dikorbankan," kata Luhut soal antisipasi gerakan teroris.(*)
Editor :Tim Sigapnews