Rakornas Karhutla
Pimpinan Perusahaan Tak Hadiri Rakor Karhutla, Gubri: "Mengundang Perusahaan Bukan Untuk Minta Uang"
Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo saat memaparkan penanganan Karhutla di acara Rakor bersama Gubernur Riau H Syamsuar, Fokopinda Riau di Balai Serindit Gedung Daerah, Kamis (8/8/2019).(Foto: Sigapnews.co.id/Istimewa).
Terutama perusahaan perkebunan yang erat kaitannya dengan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kekecewaan Gubri kepada perusahaan bukan tanpa alasan.
Pasalnya, pihak perusahaan hanya mengirimkan karyawannya saat rapat koordinasi (Rakor) membahas persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Riau, di Gedung Daerah Pekanbaru, Kamis (8/8/2019).
Padahal rapat ini sangat penting diketahui oleh pimpinan perusahaan untuk menunjukkan komitmennya dalam mencegah Karhutla di wilayah konsesi masing-masing.
"Kalau tak penting kami tak undang bapak-bapak. Walaupun kami tahu yang kurang kompeten yang hadir pada saat ini," kata Syamsuar kecewa.
Sanking kesalnya, Gubri bahkan sempat menyindir perusahaan. Bahwa pihaknya mengundang perusahaan bukan untuk minta uang. Pemprov hanya meminta komitmen pihak perusahaan untuk mencegah karhutla di wilayahnya masing-masing.
"Gubernur mengundang seperti ini bukannya minta uang. Kan hanya pertemuan begini. Masa tidak mau hadir bos-bos besarnya. Itu tidak sepatutnya terjadi," katanya.
Syamsuar mengungkapkan, pihaknya sengaja mengundang pimpinan perusahaan dalam rakor Karhutla bersama Kapolda Riau, Danrem 031 Wirabima agar perusahaan memiliki kepedulian dan komitmen bersama terhadap masalah Karhutla yang terjadi saat ini.
"Kita berharap perusahaan tidak membiarkan petugas (Satgas) Karhutla yang ada di daerah-daerah saat bertugas padamkan api. Tapi harus peduli karena mereka juga bagian dari masyarakat Riau," ujarnya.
Syamsuar menegaskan, seharusnya pihak perusahaan tahu, jika yang mengundan acara itu Gubernur atau Kapolda dan Danrem 031 Wirabima, maka acara itu penting untuk dihadiri oleh pimpinan persuahaan.
"Bukan berarti ngumpul-ngumpul uang selesai acara. Tidak ada begitu. Tapi tujuan kami mengundang ini untuk membangun kebersamaan agar Riau ini milik kita bersama," ujarnya.
Kekesalan Gubri kepada perusahaan karena hanya mengutus perwakilan saat Rakor Karhutla ini sepertinya akan berbuntut panjang.
Sebab Gubri berencana akan melayangkan surat teguran ke pihak perusahaan yang terkesan tidak mengindahkan undangan rapat dari Gubri tersebut.
"Nanti kita akan beri teguran kepada perusahaan yang kirim peserta tidak kompeten. Harapan kita dengan begitu kedepan perusahaan ini punya tanggung jawab sosial. Bagaimana mereka mau punya tanggung sosial, kalau yang hadir saat ini hanya perwakilan saja," katanya.
Seperti diketahui, Kepolisian Daerah (Polda) Riau akan segera menetapkan dua perusahaan di Riau sebagai pelaku pembakar lahan. Meskipun sejauh ini baru satu perusahaan yang sudah diyakini kebenarannya terlibat dalam kasus pembakaran lahan.
Namun pihak Polda Riau memastikan akan koorporasi lainya yang akan menyusul sebagai tersangka.
"Sudah ada satu yang saya pastikan masuk koorporasi dan akan menyusul yang kedua, tidak perlu saya sampaikan disini (nama perusahaan). Karena besok saya akan press konference dengan media, tentang penegakan hukum yang dilakukan oleh Polda Riau," kata Kapolda Riau, Irjenpol Widodo Eko Prihastopo.
"Jadi perusahaan yang saya sebutkan besok tidak usah kaget. Karena itu memang hasil pengecekan kami di lapangan dan didukung keterangan ahli. Jadi kami tidak berani menetapkan koorporasi sebagai tersangka tanpa proses itu," ujarnya.
Widodo mengatakan, saat ini pihaknya sedang menangani sebanyak 27 kasus pembakaran lahan di Riau. Dari 27 kasus pembakaran lahan tersebut adalah perorangan.
"Saya sampaikan bahwa hinga saat ini sudah ada 27 kasus pembakaran lahan dan hutan dari perorangan. Pelakunya tersebar di beberapa Polres, dan ada satu koorporasi yang sudah saya pastikan (sebagai tersangka). Besok (hari ini-red) saya sampaikan dan kemungkinan akan bertambah satu lagi," katanya.
Dengan ditetapkan satu perusahaan sebagai tersangka pembakar lahan di Riau, Kapolda mengingatkan kepada korporasi agar tidak main-main dengan pembakaran lahan.
Pihaknya meminta kepada perusahaan di Riau untuk menjaga wilayah konsesinya masing-masing dari kebakaran lahan.
"Saya sampaikan kepada perusahaan bahwa kami tidak main-main. Karena ada pak gubernur yang memantau, kemudian kami dari Satgas Gakkum juga memantau," katanya. (*)
Liputan: Brian
Editor : Robinsar Siburian
Editor :Tim Sigapnews