PT Arara Abadi dan BRIN Tebar 20.000 Benih Ikan untuk Masyarakat Sakai di Riau

PT Arara Abadi, unit usaha dari APP Group yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melakukan kegiatan penebaran benih ikan sebanyak 20.000 ekor jenis Gurami dan Baung untuk masyaraka
BENGKALIS - PT Arara Abadi, unit usaha dari APP Group yang bergerak di bidang Hutan Tanaman Industri, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melakukan kegiatan penebaran benih ikan sebanyak 20.000 ekor jenis Gurami dan Baung untuk masyarakat Sakai Bathin Sobanga. Kegiatan ini berlangsung di Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Kegiatan tebar benih ikan ini diawali dengan penyerahan bibit ikan oleh Distrik Manager PT Arara Abadi Areal operasional Duri-Bukit Kapur, Faisal Amir, kepada Ketua Bathin Sakai Sobanga, Datuk Muhammad Nasir Iyo Banso.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan BRIN, Jojo Subagja, M.Si., Otong Zainal, M.Sc., serta Divisi Social and Community Engagement-APP Group, Janudianto, dan Pemuda Sakai Bathin Solapan, Jefri dan Hamdani. Selain itu, perwakilan dari Social and Community Engagement Department PT Arara Abadi, Firdaus, dan staf lainnya juga turut serta dalam kegiatan ini.
Faisal Amir menyampaikan kepada media bahwa kegiatan tebar benih ikan ini merupakan bagian dari Program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) dari PT Arara Abadi Distrik Duri-Bukit Kapur, yang merupakan program unggulan perusahaan untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang hampir setiap tahun terjadi di Riau.
“Kegiatan tebar benih ikan ini merupakan bagian dari program DMPA untuk masyarakat di sekitar perusahaan. Sudah banyak program DMPA yang kita laksanakan, seperti peternakan kambing, pertanian, dan lainnya, untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat di sekitar areal konsesi perusahaan, terutama masyarakat Sakai Bathin Sobanga di Desa Kesumbo Ampai ini,” ujar Faisal Amir.
Faisal Amir memaparkan, kegiatan ini dimulai dengan FGD (Forum Discussion Group) antara perusahaan dan masyarakat. Jadi program ini murni hasil keinginan masyarakat melalui FGD. Dari persiapan lahan kolam dengan alat berat, pelatihan masyarakat, penyediaan infrastruktur jaring dan pengairan, juga pembangunan saung sampai kepada penyediaan bibit serta bimbingan teknis (perawatan dan monitoring) nantinya, semuanya dilakukan perusahaan bersama-sama masyarakat Sakai dan BRIN yang sebelumnya perusahaan telah melakukan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan BRIN.
Datuk Muhammad Nasir Iyo Banso (68 thn), Ketua Perbathinan Sakai Sobanga, mengucapkan terima kasih kepada PT Arara Abadi.
“Alhamdulillah, hari ini semua hajat disampaikan. Kami atas nama masyarakat Sakai sangat berterima kasih kepada PT Arara Abadi (Distrik Duri-Bukit Kapur) atas dorongan dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat serta warga. Hal ini dapat menjadi perhatian sepenuhnya bagi warga, serta menambah ekonomi masyarakat, dan kegiatan ini sudah merupakan kesepakatan masyarakat,” ujarnya.
Datuk Muhammad Nasir Iyo Banso menambahkan bahwa PT Arara Abadi sebelumnya telah melakukan pelatihan perikanan kepada empat orang masyarakat. “Selesai pelatihan itu, kita masyarakat membuat kelompok agar kegiatan ini dapat berjalan semaksimal mungkin. PT Arara Abadi juga sudah banyak melakukan kegiatan sebelumnya, seperti persiapan dan pembersihan lahan kolam di desa ini, dengan mengerahkan alat berat, serta menyediakan peralatan lainnya dan juga membangun saung (pendopo).
Jojo Subagja, M.Si., dari BRIN, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut langkah kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BRIN dan APP Group yang telah ditandatangani pada 26 September 2023 di Kantor BRIN Jakarta. “Ini merupakan bagian dari upaya memajukan pengembangan budidaya perikanan di wilayah operasional PT Arara Abadi Distrik Duri-Bukit Kapur, fokus pada Desa Kesumbo Ampai, Kota Duri, Kabupaten Bengkalis,” ujarnya.
Otong Zainal, M.Sc., dari BRIN menambahkan bahwa penebaran sebanyak 20.000 bibit ikan, terdiri dari 7.500 bibit Gurami dan 12.500 bibit Baung, diharapkan dapat dipanen dalam 6-8 bulan ke depan. “Dengan harga rata-rata Rp50.000/kg, maka perkiraan hasil panen senilai Rp350 juta. Setelah dikurangi biaya benih dan pakan, masyarakat dapat memperoleh penghasilan sekitar Rp250 juta,” ujar Otong Zainal.
Harapannya, ikan ini sebagian sebagai calon induk, sebagian dijual, dan sisanya dibesarkan untuk indukan. “Masyarakat di sini akan kita latih setingkat lebih tinggi untuk menghasilkan benih untuk kebutuhan daerah ini dan untuk dijual,” tambah Jojo Subagja.
Editor :Tim Sigapnews
Source : Rls