Peserta FAN, Kezia Cerita Papua, Tentang Kondisi Anak di Daerahnya

Kezia (15 tahun) yang menjadi salah seorang anak peserta Forum Anak Nasional (FAN) di Riau yang diselenggarakan dari 19 Juli hingga 22 Juli 2017.(Photo: Sigapnews/Brian)
Kegiatan FAN secara resmi ditutup oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise di Hotel Labersa, Kampar.
Kegiatan ini sendiri sudah berlangsung sejak Rabu (19/7/2017) lalu.
Pesertanya merupakan anak-anak dari seluruh Nusantara, mulai dari Sabang sampai Merauke.
Salah satunya peserta dalam kegiatan ini adalah Kezia. Gadis berusia 15 tahun ini datang jauh-jauh dari Papua.
Saat berkesempatan berbincang dengan www.sigapnews.co.id, Kezia mengisahkan sedikit tentang kondisi anak-anak di daerahnya.
Dikatakannya, sejumlah permasalahan anak terjadi di Papua, mulai dari kenakalan remaja hingga kekerasan terhadap anak.
Kezia menyebutkan, di Papua banyak fenomena anak-anak sekolah yang merokok.
"Banyak anak-anak sekolah yang merokok, bahkan di sekolahnya sendiri. Biasanya mereka merokok di toilet sekolah.
Saya sendiri prihatin dengan kondisi ini," kata gadis yang tercatat sebagai salah seorang siswi di SMA N 4 Jayapura yang menjadi salah satu sekolah terbaik ini.
Namun Kezia menuturkan, upaya pencegahan dan antisipasi sudah dilakukan oleh pihak sekolah.
Misalnya dengan memasang kamera pengintai CCTV di sudut-sudut sekolah hingga di dekat toilet.
Tak hanya itu, Kezia mengungkapkan, kasus kekerasan terhadap anak juga masih banyak di Papua.
Bahkan menurutnya, kekerasan terhadap anak terjadi di lingkungannya sendiri.
"Waktu itu, ada anak tetangga saya yang terus saja menangis. Mungkin karena orangtuanya sudah lelah bekerja ditambah anaknya yang terus saja menangis, anaknya ditampar," katanya.
Kezia melanjutkan, atas permasalahan tersebut, ibunda Kezia lantas mencoba menenangkan sang anak dengan cara membawanya ke rumahnya.
"Saat itu orangtua sang anak tadi malah marah. Dia bilang, kenapa sih buk anak saya dibawa. Saya yang merawat, saya yang ngasih makannya," ujar Kezia menirukan apa yang dikatakan orangtua sang anak tersebut.
Begitulah segelintir permasalahan anak yang ada di Papua menurut cerita Kezia.
Sementara itu, Menteri Yohana Susana Yembise dalam kegiatan penutupan FAN ini juga berpesan kepada anak-anak para peserta FAN. Ia mengatakan, setidaknya ada 5 hal yang mesti diingat dan harus dilakukan.
"Anak-anak harus hormat kepada yang lebih tua, apakah itu orangtua sendiri, guru, dan lain-lain. Kemudian mencintai keluarga dan masyarakat, menyayangi teman, mencintai tanah air dan bangsa, rajin menunaikan ibadah menurut ajaran agama masing-masing, serta melaksanakan etika dan akhlak mulia," sebutnya.
Dalam kegiatan penutupan FAN ini, turut hadir Gubernur Riau Arsyad Juliandirachman, Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sujatmiko, serta pejabat lainnya. (*)
Editor :Tim Sigapnews