Mahkota Kesultanan Siak Kembali ke Bumi Lancang Kuning, Zuriat Kesultanan Siak: Terimakasih Pemprov

zuriat Kesultanan, hadir langsung keluarga tertua dari Zuriat Mangkubumi, Tan Sri Syed Yusuf, yang terbang khusus dari Kuala Lumpur, Malaysia.
PEKANBARU – Sebuah momen bersejarah terjadi di Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Kamis (7/8/2025), ketika Mahkota Kerajaan Siak Sri Inderapura akhirnya kembali ke tanah asalnya, Bumi Lancang Kuning, setelah sekian lama berada di Jakarta.
Mahkota yang menjadi simbol kedaulatan dan kebesaran Kerajaan Siak itu diterbangkan langsung dari Jakarta dan disambut dengan upacara adat yang khidmat dan penuh makna.
Penyambutan dilakukan dalam helat adat Melayu yang dihadiri para Zuriat (keturunan) Kesultanan Siak, pejabat tinggi Provinsi Riau, serta tokoh adat dan masyarakat.
Dari garis zuriat Kesultanan, hadir langsung keluarga tertua dari Zuriat Mangkubumi, Tan Sri Syed Yusuf, yang terbang khusus dari Kuala Lumpur, Malaysia.
Ia bergabung dengan zuriat termuda Sultan Syarif Qassim, yakni Tengku Syed Muhammad Amin, yang juga merupakan Pengetua Yayasan Zuriat Keradjaan Siak Sri Inderapura.
Turut hadir pula Tengku Syed Mohammad Toha, Tengku Syed Muhammad, Tengku Syed Ikhsan, dan Tengku Syed Nazir. Mereka berdiri berdampingan menyambut pusaka agung yang sarat nilai sejarah tersebut.
Gubernur Riau Wahid, Bupati Siak Afni, Kapolda Riau, Danrem, Danlanud, para raja dan sultan nusantara, serta tokoh-tokoh adat turut berhimpun menyaksikan momen langka itu.
“Kami dari seluruh Zuriat Kesultanan Siak Sri Inderapura mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada Pemerintah Provinsi Riau, terutama kepada Bapak Gubernur dan Dinas Pariwisata Riau, yang telah berjuang membawa pulang mahkota ini. Ini simbol marwah dan kedaulatan Negeri Siak di masa lalu,” ujar Tengku Syed Muhammad Amin dalam sambutannya.
Menurutnya, kehadiran mahkota ini bukan sekadar simbol, melainkan media edukatif yang penting bagi generasi muda, khususnya Gen Z, untuk mengenal sejarah leluhur dan nilai patriotisme.
“Kita ingin generasi muda bangga, bahwa para leluhur kita adalah pejuang sejati yang rela berkorban demi Indonesia merdeka,” tegasnya.
Mahkota tersebut akan menjadi bagian penting dalam pengembangan wisata sejarah dan budaya di Riau, sekaligus menjadi penanda bahwa marwah adat dan kebesaran sejarah Melayu Riau tetap terjaga.
Pengembalian mahkota ini juga membuka peluang besar bagi penguatan identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi yang kian kuat, sekaligus mengokohkan Riau sebagai salah satu pusat sejarah Melayu di Indonesia.
Editor :Tim Sigapnews