Disnakertrans Riau Gelar Apel K3 2025, Soroti Lonjakan Kecelakaan Kerja

DUMAI – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau menggelar Apel Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional tahun 2025 di lapangan terminal penumpang domestik dan internasional Pelabuhan PT Pelindo Regional I Cabang Dumai, Rabu (12/2/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Disnakertrans Provinsi Riau H. Boby Rachmat, S.STP., M.Si., Sekda Kota Dumai H. Indra Gunawan, S.Ip., M.Si., Executive General Manager PT Pelindo Regional I Cabang Dumai Jonatan Ginting, serta Kajari Dumai Pri Wijeksono, S.H., M.H.

Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassierli dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadisnakertrans Riau menyoroti tren peningkatan kecelakaan kerja berdasarkan laporan BPJS Ketenagakerjaan selama tiga tahun terakhir (2022-2024). 

“Data menunjukkan adanya kenaikan kasus kecelakaan kerja yang signifikan. Oleh karena itu, membangun budaya K3 bukan sekadar kewajiban, tetapi keharusan bagi semua pihak,” tegasnya.

Bulan K3 tahun 2025 mengusung tema Penguatan Kapasitas Sumber Daya dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat.

Dalam rangkaian kegiatan, dilakukan simulasi keadaan darurat berupa penanganan kebakaran mobil serta peragaan pengamanan oleh petugas keamanan. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan melalui Disnakertrans Provinsi Riau menyerahkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP) kepada lima orang ahli waris pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.

Executive General Manager PT Pelindo Regional I Cabang Dumai, Jonatan Ginting, mengapresiasi pemilihan terminal penumpang Pelindo Dumai sebagai lokasi apel. 

“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran seluruh stakeholder pelabuhan Dumai akan pentingnya K3 dalam meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan,” ujarnya.

Apel Bulan K3 Nasional 2025 di Dumai menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran pekerja dan perusahaan terhadap keselamatan kerja. Dengan sinergi pemerintah, perusahaan, dan tenaga kerja, diharapkan angka kecelakaan kerja dapat ditekan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.