Jangan Dikedepankan Otot, Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan

Kepala Dinas Pendidikan Riau, Rudiyanto. (Foto: Sigapnews/Brian)
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Riau Rudiyanto terkait bentrok yang terjadi antara Fakultas Tekhnik dan Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) Universitas Riau (UR) yang terjadi kemarin sore menjelang Magrib hingga larut malam.
"Kita tentu menyayangkan kenapa bisa terjadi. Apalagi antara mahasiswa yang harusnya bisa memberi contoh kepada masyarakat dan pelajar," kata Rudiyanto, Jumat (6/10/17).
Menurutnya, mahasiswa adalah agen perubahan. Banyak harapan yang ada dipundak mahasiswa sebagai generasi mendatang. Karena itu, mahasiswa yang bertikai harus kembali memahami tugas dan fungsinya serta jangan sampai mencoreng nama baik kampus.
Rudiyanto berharap bentrok yang terjadi antara mahasiswa Fakultas Teknik dan Fisipol segera dituntaskan. Jangan sampai ada aksi balas dendam yang dapat memperburuk suasana.
"Kalau sudah begini siapa yang rugi. Bukan hanya mahasiswa, tapi juga nama baik kampus. Karena itu, hal seperti ini tak boleh lagi terulang," ujar Rudiyanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, suasana Kampus Bina Krida Universitas Riau di Kawasan Panam Pekanbaru mencekam, pada Kamis (5/10/17) menjelang Maghrib sampai larut malam, akibat bentrok yang terjadi antara Fakultas Teknik dan Fisipol. Pemicunya terjadi bentrok ratusan mahasiswa diduga dari Fisipol.
Dari informasi yang beredar, sejumlah massa sempat melakukan perusakan dengan memecah beberapa kaca gedung di kampus tersebut.
Suasana di jalan utama masuk kampus ditutup sejak di belokan menuju Fisipol. Tidak semua orang boleh melewati barikade mahasiswa Fisipol, termasuk wartawan.
Sejumlah polisi terlihat sudah berada di lokasi untuk mereda aksi adu otot dan amarah tersebut.
Dari pantau lapangan, terlihat mahasiswa bergerombol dengan saling mempersenjatai diri dengan kayu dan batu. Sesekali bentrok masih pecah, meskipun pihak aparat sudah berusaha menengai.
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, bentrok bermula dari iring-iringan mahasiswa Teknik yang berjumlah ratusan dianggap mengganggu ketengan Kampus Fisipol karena konvoi berkeliling kampus bersepeda motor dengan mesin meraung-raung dan membunyikan klakson bersahutan.
Bentrok kemudian pecah setelah ada Mahasiswa Fisipol yang menegur mereka agar tak mengganggu ketenangan.
Mahasiswa Fisipol yang menegur justru dimaki-maki dan diancam. Karena kalah jumlah, mahasiswa penegur melarikan diri, saat lari itulah kepalanya ada yang melempar pakai besi dan terluka.
Sejauh ini belum ada informasi resmi dari pihak Universitas Riau. Semua pihak masih sibuk memediasi dua kelompok mahasiswa yang sedang tersulut emosi tersebut.(*)
Editor :Tim Sigapnews