Tersisa 10 Persen
Peternak UMKM Banyak Gulung Tikar, Pinsar Minta Pemerintah Batasi Impor GPS

Ketua Umum DPP Pinsar, Singgih Januratmoko.
SIGAPNEWS.CO.ID | JAKARTA - Kondisi usaha perunggasan yang tidak menentu, membuat peternak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) gulung tikar. Hal ini disebabkan oleh impor indukan ayam atau Grand Parents Stock (GPS) yang tidak terukur dan hanya dikuasai dua perusahaan raksasa.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Ketua Umum DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko.
"Pemerintah harus mengatur kuota impor GPS sehingga tidak 'over supply'," tegas Singgih Januratmoko kepada awak media, Selasa (25/10) di Jakarta.
Kelebihan suplai GPS tersebut menimbulkan efek berantai, yakni 'over supply' ayam hidup di pasar-pasar tradisional dan anjloknya harga ayam potong.
Akibatnya, harga ayam di pasaran jatuh sekitar Rp14.000 per kilogram, sementara Harga Pokok Produksi (HPP) ditingkat peternak rakyat mencapai Rp19.500-Rp20.500 per kilogramnya,.
"Kerugian ini terus menerus terjadi dan makin parah dalam tiga bulan terakhir. Kini peternak rakyat jumlahnya hanya sekitar 10 persen. Bisnis peternakan ayam, kini didominasi perusahaan-perusahaan bermodal kuat," tutur Singgih.
Peternak rakyat yang merugi tersebut, akhirnya tutup usaha dan berimbas kepada 13 juta pekerja yang terkait peternakan di tingkat masyarakat kebanyakan
"Oleh karena itu Pinsar berharap supaya kuota impor GPS 2023 tidak lebih dari 650.000 ekor dan lebih merata, serta tidak berpusat pada dua perusahaan integrator," ungkapnya.
Singgih berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian, Badan pangan nasional dan Kementerian Perdagangan menerapkan sistem neraca komoditas, sehingga perhitungan lebih valid lagi terhadap kebutuhan bibit ayam (DOC).
"Dalam neraca komoditas kuota DOC ditentukan oleh beberapa kementerian dan dikoordinir oleh Kemenko Perekonoman. Untuk itu, ia meminta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turun tangan," harap Singgih.
Menurutnya, selama ini Kemenko Perekonomian selalu membela peternak kecil yang tergolong UMKM. "Tentunya tidak rela bila usaha perunggasan hanya dikuasai oleh beberapa integrator besar saja," kata Singgih yang juga anggota Komisi VI DPR RI.
Read more info "Peternak UMKM Banyak Gulung Tikar, Pinsar Minta Pemerintah Batasi Impor GPS" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews