Tersisa 10 Persen
Peternak UMKM Banyak Gulung Tikar, Pinsar Minta Pemerintah Batasi Impor GPS
Ketua Umum DPP Pinsar, Singgih Januratmoko.
Singgih mengusulkan kepada Kemenko Perekonomian, agar kuota untuk dua perusahaan perunggasan raksasa, tidak lebih dari 50 persen.
"Maksimal 20 persen untuk tiap perusahaan seperti pada komoditas yang lain," kata Singgih. Penerapan quota 20 persen terbukti mampu melindungi pebisnis UMKM dari kebangkrutan.
Senada dengan yang dikatakan Ketua Umum Pinsar, Ketua Forum Komunikasi Pembibitan Indonesia (FKPI) Noufal Hadi, mengatakan dengan adanya penguasaan kuota GPS oleh dua perusahaan perunggasan raksasa, telah menimbulkan monopoli.
"Ini jadi pertanyaan peternak rakyat, apakah pemerintah mendukung monopoli atau karena kesalahan dalam sistem saja," keluh Noufal.
Dengan memberikan kuota 66 persen impor GPS hanya terhadap dua perusahaan raksasa, menurut Noufal mengacaukan sistem perunggasan nasional.
"Buntutnya peternak rakyat bangkrut dan mematikan lapangan kerja," tutur Noufal.
Noufal meminta Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab masalah kuota impor GPS. Ia pun meminta sistem neraca komoditas juga diterapkan pada sektor perunggasan, sehingga tidak terjadi monopoli atau kartel bisnis perunggasan, yang selama ini dikuasai oleh dua perusahaan saja.
"Saya rasa Menko Perekonomian harus turun langsung dalam mengatasi carut marut impor GPS," tegasnya.
Read more info "Peternak UMKM Banyak Gulung Tikar, Pinsar Minta Pemerintah Batasi Impor GPS" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews