Petani Padi di Salo
Petani Padi di Salo ini Tidak Pernah Dapat Bantuan dan Penyuluhan

Ana, Petani Padi di Salo Tidak Pernah Dapat Bantuan dan Penyuluhan. (Foto: Merahputihpos/brian)
Menurut pantauan wartawan, (27/03/2018) di desa Sipungguk, Kecamatan Salo, sebuah ironi dialami seorang petani padi sawah bernama Ana. Petani perempuan yang sudah bekerja selama puluhan tahun tersebut mengaku tidak sanggup membiayai upah bajak ditengah banyaknya bantuan Alsintan bagi petani.
Ana juga mengaku sudah lama tidak mendapatkan bantuan pupuk dan obat-obatan pertanian dari pemerintah. Ana Juga mengaku tidak pernah mendapatkan penyuluhan pertanian dari pemerintah.
Kepada wartawan Ana mengaku menanam padi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Ana mengaku tidak menjual hasil produksi untuk menambah peningkatan pendapatan ekonomi keluarganya.
"ikolah kojo awak salamoko pak. Awak kojokan sabanyak yang tolok dikojokan, " ungkap Ana dengan bahasa daerahnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Kampar, Hendry Dunan (27/03/2018) di ruang kerjanya mengatakan, bahwa Pemda Kampar berupaya untuk meningkatkan hasil produksi padi petani. Pemda Kampar juga telah memberikan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsinta) kepada para petani padi melalui kelompok petani. Pemerintah juga memberikan bantuan pupuk kepada para petani, ungkap Hendry.
Hendry Dunan mengatakan, jika ada petani yang mengaku tidak mendapatkan bantuan, mungkin petani tersebut tidak masuk kelompok. Karena bantuan kita melalui kelompok, ungkap Hendry.
Mengenai kinerja PPL di lapangan, Hendry mengaku akan mengevaluasi kinerja PPL pertanian. Hendry Dunan bahkan mengaku telah menegaskan, bagi PPL yang tidak bekerja secara baik dan profesional, akan dipindahkan ke wilayah yang tidak menjadi sentra pertanian. Dan Salo merupakan wilayah Sentra kita, ungkap Hendry. (*)
Liputan: Brian.
Editor : Brian
Editor :Tim Sigapnews