DPP LDII Temui Ketua MPR, Sekolah Virtual Kebangsaan Siap Digelar di Senayan

Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama KH Chriswanto DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Jakarta - Ketua MPR RI Ahmad Muzani menerima jajaran DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2025), guna membahas kelanjutan kerja sama penguatan nilai-nilai kebangsaan melalui program Sekolah Virtual Kebangsaan.
Pertemuan antara Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan pengurus DPP LDII menghasilkan langkah konkret dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan.
Salah satunya adalah rencana pelaksanaan Sekolah Virtual Kebangsaan yang diusulkan berlangsung pada 23 Agustus 2025 mendatang.
“Saya mengapresiasi inisiatif DPP LDII dalam menyelenggarakan Sekolah Virtual Kebangsaan. Masalah kebangsaan bukan hanya menyangkut ideologi, namun juga soal pangan dan isu strategis lainnya,” ujar Ahmad Muzani dalam pertemuan tersebut.
Politikus senior dari Partai Gerindra itu juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Demi kebaikan bersama, semua kekuatan dan elemen yang kita miliki harus digunakan untuk tujuan yang jelas,” tegasnya.
Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyambut baik dukungan MPR RI terhadap kelanjutan kerja sama tersebut.
Ia menjelaskan, program Sekolah Virtual Kebangsaan merupakan hasil tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang sudah ditandatangani sejak era kepemimpinan MPR RI sebelumnya.
“Pertemuan ini membahas kelanjutan kerja sama antara MPR dan DPP LDII dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan. Kami mendapatkan respons lebih dari yang kami harapkan,” ungkap KH Chriswanto.
Awalnya, kegiatan Sekolah Virtual Kebangsaan akan dilaksanakan di Grand Ballroom Ponpes Minhaajurrosyidiin, Jakarta. Namun, atas usulan Ketua MPR, lokasi dialihkan ke Gedung MPR RI sebagai bentuk dukungan simbolik dari lembaga negara.
“Ini sesuatu yang luar biasa bagi kami. Karena dinamika isu kebangsaan saat ini sangat kompleks, maka seluruh pengurus LDII di seluruh Indonesia perlu menyamakan cara pandang, pola pikir, dan langkah gerak dalam menghadapi tantangan kebangsaan ke depan,” tegas Chriswanto.
Ketum Chriswanto menekankan pentingnya tasfiatul manhaj (penyamaan visi kebangsaan) dan tansikul harokah (sinergi gerakan) dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, negara tidak cukup dibangun hanya dengan kekuatan ekonomi, tetapi harus ditopang oleh nilai-nilai kebangsaan yang kokoh.
Sekolah Virtual Kebangsaan ini dirancang sebagai program rutin dengan topik-topik tematik sesuai kebutuhan bangsa.
“Kebangsaan itu bukan hanya soal ideologi, tetapi juga bisa menyangkut isu-isu lain seperti ketahanan pangan. Ini akan kita sesuaikan temanya secara bergiliran,” pungkas KH Chriswanto.
Dengan dukungan penuh dari MPR RI, DPP LDII siap menjalankan Sekolah Virtual Kebangsaan sebagai wadah strategis membangun generasi yang cinta tanah air, berwawasan kebangsaan, dan siap menjaga keutuhan NKRI.
Editor :Tim Sigapnews